Harian Jogja.com, KULONPROGO - Upaya Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk menyelesaikan kisruh pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di wilayahnya melalui tim lobi belum berjalan efisien.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Tim lobi yang beranggotakan camat dan pemerintah desa (Pemdes) kesulitan dalam upaya melobi kaum berada yang dapat jatah BLSM agar bersedia mengembalikan Kartu Pelindung Sosial (KPS) kepada tim itu.
Hal itu seperti terjadi di Desa Bumirejo Lendah. Pemerintah Desa Bumirejo menyatakan kewalahan untuk menjalankan peran sebagai tim lobi. Dari KPS sebanyak 799 ada sebanyak 153 penerima yang merupakan keluarga berkategori mampu secara ekonomi.
"Kami sudah menyebar undangan sebanyak 153. Itu mengacu pada keseluruhan warga mampu yang dapat jatah BLSM. Tapi mereka [warga mampu] hingga saat ini menyatakan enggan datang ke balai desa untuk menerima sosialisasi tim lobi," ujar Kepala Desa Bumirejo, Klimun kepada Harian Jogja, Selasa (23/7/2013).
Rencananya, lanjut Klimun, Pemdes akan mengundang warga mampu penerima BLSM untuk datang ke balai desa menerima sosialisasi, Rabu (24/7/2013) ini. Hanya saja, respons negatif sudah mereka tunjukkan. Warga yang sudah terlanjur menerima KPS itu tidak menunjukkan sikap bakal memenuhi undangan.
"Kami cuma tinggal berharap mereka masih punya kesadaran. Kami sudah berusaha, tapi mereka tidak merespons positif. Tidak mungkin kami memaksa, itu hak mereka," tandas Klimun.
Di Desa Ngentakrejo, sosialisasi sudah dilakukan pekan lalu. Kades Ngentakrejo, Suprana mengatakan ada beberapa warganya yang bersedia mengembalikan KPS. Tapi dia enggan menyebut jumlah pastinya.
"Yang penting ada sedikit kesadaran warga mampu untuk mengembalikan KPS-nya, meski jumlahnya masih sedikit," papar Suprana.