by Sekar Langit Nariswari Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 25 September 2017 - 11:20 WIB
Harianregional.com, SLEMAN-Setidaknya sudah 12.000 warga di Sleman terpaksa harus menerima surat keterangan sebagai pengganti tanda bukti Surat Izin Mengemudi (SIM) sementara. Suket ini terpaksa harus digunakan karena material blangko SIM masih kosong sampai hari ini.
Suket terpaksa diberlakukan di Sleman sejak 12 Juli lalu bagi pemohon SIM, baik pengjuan baru maupun perpanjangan. Setiap hari setidaknya ada 500 pemohon SIM di Sleman sehingga diperkirakan penundaan sudah mencapai angka sebagaimana disebutkan di atas.
Ipda Arfita Dewi, Kanit Regident Polres Sleman mengatakan pengganti SIM sementara ini kegunaan dan kekuatan hukumnya sama dengan SIM asli.
“Tetap sama fungsinya di masyarakat, tidak akan ada kesulitan apa-apa, berlaku di seluruh Indonesia,” ujarnya ketika dihubungi, Minggu (24/9/2017).
Kekosongan ini disebabkan habisnya material SIM di Korlantas Polri yang berdampak di Satlantas seluruh Indonesia. Suket ini berlaku selama masa tiga bulan dari pertama kali diterbitkan. Sama seperti SIM, masyarakat bisa langsung mendapatkan suket ini di hari yang sama ketika pengajuan.
Meski demikian, penerima suket ini kemudian akan mendapatkan informasi tambahan soal alasan penggunaan suket, kekuatan hukumnya, dan keharusan untuk menempelkan foto diri ukuran 2x3 di kertas tersebut.
Ipda Ardita mengatakan habisnya blangko SIM tidak bisa menjadi alasan masyarakat untuk tidak memperpanjang lisensi ini segera setelah masa berlakunya habis. Kepemilikan SIM tetap harus diperpanjang sesegara mungkin meskipun penggantinya baru sebatas suket ini.
Suket pengganti SIM ini bisa digunakan selama tiga bulan dari tanggal pertama pertama diterbitkan. Dikatakan jika rentang waktu ini dipilih karena diperkirakan kebutuhan blangko SIM akan bisa terpenuhi kembali pada Oktober mendatang.
Setelah material tersedia maka kepolisian akan langsung mencetak SIM asli sesuai dengan urutannya. Masyarakat lalu akan mendapatkan pemberitahuan baik melalui media massa maupun SMS getaway di kontak masing-masing.