Bisnis properti di Jateng diyakini tetap tumbuh. REI Jateng optimistis bisa bangun 10.000 unit rumah
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kanalsemarang.com, SEMARANG—Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah optimistis bisa membangun sebanyak 10.000 unit rumah pada tahun ini sesuai dengan yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat.
"Dari pembicaraan tingkat nasional Pemerintah menargetkan sebanyak satu juta unit rumah untuk tahun ini, 10.000 unit di antaranya dibangun di Jawa Tengah," kata Ketua REI Jateng MR Prijanto di Semarang seperti dikutip Antara, Senin (30/3/2015).
Menurutnya, dari 175 anggota REI 70% di antaranya merupakan pengembang rumah sederhana dengan program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
Dari sisi ketersediaan lahan, pihaknya memastikan para pengembang sudah memiliki lahan mencapai 150 hektare untuk 10.000 unit rumah tersebut. Meski demikian, hampir seluruhnya terletak di luar Kota Semarang.
"Kalau dilihat dari kondisi Semarang memang tidak mungkin untuk membangun rumah sederhana karena harga tanah di sini sudah sangat mahal. Sampai saat ini, hanya dua pengembang yang masih memiliki stok rumah sederhana di Semarang, yaitu di Gunungpati dan Semarang bagian timur yang berbatasan dengan Kabupaten Demak," katanya.
Untuk harga rumah sederhana masih berpatokan pada keputusan Kementerian Perumahan Rakyat pada masa pemerintahan sebelumnya yaitu di angka Rp110.250.000/unit.
Sementara itu, pihaknya mengaku pesimistis dengan pembangunan rumah susun milik di Jawa Tengah karena harga jualnya yang terlalu tinggi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Menurutnya, jika dihitung sesuai dengan ongkos bangunan maka harga jual rumah susun milik mencapai Rp210 juta/unit dengan luas 30 m2. Harga tersebut terlalu tinggi bagi MBR yang rata-rata penghasilan perbulan mencapai Rp1,4 juta/orang.