regional
Langganan

BISNIS PERUMAHAN : REI: Pembangunan Rumah Sederhana Terhambat Ketersediaan Lahan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id Regional  -  Kamis, 17 September 2015 - 01:50 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pembangunan perumahan (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Bisnis perumahan untuk rumah sederhana menghadapi kendalan ketersediaan lahan.

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menyatakan pembangunan rumah sederhana hingga saat ini masih terhambat ketersediaan lahan.

Advertisement

"Pembangunan rumah sederhana melalui fasilitas likuiditas pembangunan perumahan (FLPP) kan tidak boleh mengganggu konservasi sawah lestari, pada dasarnya pembangunan rumah tipe apapun tidak boleh merusak lahan persawahan," kata Wakil Ketua REI Jawa Tengah Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K Hidayat di Semarang, Rabu (19/9/2015).

Menurut dia, untuk bisa memperoleh lahan pembangunan bukan perkara yang mudah. Jika untuk memperoleh lahan harus dengan cara melakukan urukan atau memotong bukit maka ongkosnya semakin tinggi dan nantinya berpengaruh terhadap harga jual rumah.

Oleh karena itu, khusus untuk pembangunan rumah sederhana program FLPP, pihaknya berharap ada keterlibatan dari pemda terkait dengan ketersediaan lahan.

Advertisement

"Dulu kami pernah mengusulkan kepada pemerintah daerah agar segera dibuka satu daerah baru yang harga tanahnya masih terjangkau untuk selanjutnya dibangun rumah sederhana, konsepnya seperti rumah satelit. Namun hingga saat ini belum ada kelanjutannya," katanya.

Menurut dia, selama ada keterlibatan dari pemerintah, akan memungkinkan pembangunan rumah sederhana dilakukan di manapun bahkan di Kota Semarang.

"Memang lebih ideal kalau pembangunan rumah sederhana dilakukan di daerah penyangga seperti kabupaten yang banyak terdapat industri manufaktur. Misalnya di Boyolali, kemungkinan ke depan daerah tersebut akan banyak didatangi industri besar, sehingga kebutuhan rumah tinggal untuk para pekerja juga akan semakin tinggi," katanya.

Advertisement

Dibya mengatakan jika lahan disediakan oleh pemerintah, para pengembang bisa fokus pada pembangunan sehingga proses pembangunan akan semakin cepat.

Hal tersebut, katanya, sebagai langkah yang menguntungkan mengingat pasar untuk rumah sederhana selalu besar. Ia mengatakan selama ini yang menjadi kendala adalah keterbatasan stok.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif