KULONPROGO—Bantuan benih kedelai dari pemerintah pusat kepada sejumlah petani di Kecamatan Galur ternyata sering telat. Akibatnya benih tersebut kerap terbuang sia-sia.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Ketua Kelompok Tani Sidoluhur II, Slamet Suryono mengungkapkan, setiap tahunnya bantuan benih dari pemerintah pusat yang diberikan kepada kelompok tani peserta sekolah lapanmgan, sering telat. "Kalau telat, terpaksa kami gunakan bibit sendiri," ujarnya.
Biasanya musim tanam kedelai mulai akhir April sampai awal Mei. Tapi bibit yang datang bisa sampai akhir Mei.
Tidak ingin terlambat menanam kedelai, para kelompok tani peserta sekolah lapangan biasanya langsung menanam kedelai di area pertanian menggunakan bibit yang dibeli secara swadaya. Alhasil, begitu bibit bantuan datang, para petani sudah mulai menanam sehingga bibit bantuan tersebut sering tidak banyak digunakan.
Terpisah, Maryono, petugas penyuluh lapangan dari Balai Penelitian Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Keamatan Galur membenarkan informasi tersebut. "Setiap tahun droping bibit tersebut selalu telat," ujarnya saat ditemui Kamis (26/4).(ali)