Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Penilai kawasan karst Gunungsewu dari United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Kristin Rangers, memberikan sejumlah catatan untuk pengelola Gua Pindul.
Jaga kebersihan Pengelola mesti menjaga kebersihan di dalam dan luar gua. Sejauh ini pengelolaan sudah baik sehingga yang baik perlu dipertahankan.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Utamakan keselamatan pengunjung Setiap pengunjung disediakan helm untuk menghindarkan wisatawan dari benturan dengan dinding-dinding gua. Sekarang ini masih banyak wisatawan yang masuk gua tidak memakai helm.
Jaga konsep penginapan Konsep penginapan yang berbaur dengan masyarakat perlu dijaga karena yang ditawarkan tidak diketemukan saat pengunjung memilih menginap di hotel. Terpisah, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bejiharjo Subagyo mengapresiasi atas saran yang diberikan perwakilan Unesco tersebut. Menurutnya, saran yang diberikan merupakan upaya menjaga keselamatan dan kenyamanan pengunjung.
"Berkaitan dengan keselamatan, kami sebenarnya sudah memiliki 300 helm. Tapi kami tidak bisa sendiri, karena masih ada delapan pengelola lainnya. Jadi, kami akan melakukan koordinasi terlebih dahulu," ungkapnya.
Bagyo menjelaskan, untuk masalah kebersihan, seluruh warga telah sepakan dalam sebulan mengadakan kerja bakti sebanyak dua kali. Tujuannya, untuk membersihkan kawasan Gua Pindul. Tak hanya itu, dalam setiap pertemuan-pertemuan selalu ditekankan agar warga terus berusaha menjaga kebersihan lingkungan.
"Kalau pengunjung sedang ramai-ramainya, maka intensitas kerja bakti kebersihan lingkungan akan ditingkatkan," katanya