Esposin, JEPARA -- Para petani tambak di Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara diminta tak hanya menjual bandeng mentah ke pasaran. Sebaliknya, para petani diminta dapat memberikan nilai tambah pada bandeng dengan cara mengolahnya terlebih dahulu.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Jepara melalui Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Sekda Jepara, Ary Bachtiar, di sela-sela Sosialisasi dan Penyerahan SK Penetapan Kelompok Penerima Kegiatan Pengembangan Klaster Tambak Bandeng di aula Dinas Perikanan (Diskan) Jepara, Jumat (19/5/2023).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Ary Bachtiar meminta semua elemen di Jepara harus bergerak untuk memberikan nilai tambah pada bandeng. Hal itu mulai dari petani tambak, masyarakat, ibu-ibu PKK dan Pokdarwis, dunia swasta, petinggi, dan pemerintahan desa.
Termasuk juga mendorong lewat BUMDes agar harus lebih aktif, kreatif, inovatif, dan guyub. Selama ini, bandeng menjadi komoditas unggulan di Desa Ujungwatu sehingga harus mampu menjadi pengungkit dan penggerak seluruh sektor ekonomi di desa.
“Bandeng Jepara jangan hanya dijual mentah dan diklaim sebagai produk daerah lain. Tapi, olah bandeng Jepara secara baik, kemas dengan cantik, lalu promosikan secara gencar,” ungkap Ary seperti dikutip dari regionalprov.go.id, Jumat.
Dilansir dari cookpad.com, bandeng dapat diolah menjadi aneka makanan yang lezat. Hal itu seperti ikan bandeng asam manis, gulai ikan bandeng presto, abon ikan bandeng, pindang ikan bandeng, ikan bandeng bumbu kuning tanpa santan, dan lainnya.