Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul meminta masyarakat untuk terus waspada terhadap bahaya longsor atau angin kencang. Pasalnya hujan yang terus mengguyur bisa memicu terjadinya bencana tersebut.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Dalam sepekan terakhir ada beberapa musibah baik itu longsor maupun rumah rusak akibat terjangan lisus. Untuk peristiwa longsor terakhir terjadi di Dusun Tamansari, Desa Watugajah. Kamis (10/3/2016) pagi, tebing setinggi 20 meter longsor dan memutus akses jalan desa.
Sementara itu, untuk korban angin kencang terjadi di Dusun Trembono, Desa Tegalrejo, Gedangsari pada Rabu (9/3/2016) sekitar pukul 17.10 WIB. Akibat embusan angin kencang ini, rumah milik Wagimin rata dengan tanah.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo mengatakan, hujan yang terus mengguyur berdampak terhadap potensi musibah jadi semakin tinggi. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk terus waspada terhadap ancaman tersebut.
Upaya mengurangi risiko bencana bisa dilakukan dengan mengenali tanda-tanda alam di sekitar lingkungan rumah. Dia menjelaskan, potensi terjadinya angin kencang hampir merata di seluruh wilayah Gunungkidul. Sedang untuk longsor didominasi di wilayah utara, meliputi kecamatan Ponjong, Semin, Ngawen, Nglipar, Patuk dan Gedansari.
“Sebelum terjadin musibah, baik itu longsor maupun angin ribut, biasanya ada tanda-tanda yang mengawali. Itu penting dikenali, sehingga dampaknya bisa dikurangi,” kata Budhi di sela-sela kegiatan Gladi Bencana Tanah Longsor di Dusun Bobung, Putat, Patuk, Kamis (10/3/2016).
Budhi mencontohkan, sebelum puting beliung terjadi biasanya disertai dengan hujan deras yang disertai dengan mendung yang sangat pekat. Kondisi cuaca juga tidak menentu, karena cepat sekali perubahannya.
“Kalau sudah seperti itu harus waspada dan berhati-hati. Untuk mengurangi risiko, ada baiknya pohon yang sudah rimbun untuk dipangkas sebagian,” kata Budhi.
Hal yang sama juga berlaku untuk musibah longsor. Tanda-tanda akan terjadi longsor diawali hujan deras. Bagi masyarakat yang berada di zona rawan diminta untuk waspada, kalau perlu mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Hingga saat ini belum sampai ada korban jiwa. Tapi kami akan terus melakukan sosialisasi penangan saat ada bencana,” imbuhnya.
Budhi mengakui, datangnya musibah tidak ada yang tahu kapan akan terjadi. Namun, yang paling penting masyarakat diminta tidak panik, dan segera menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
“Paling penting keselematan jiwa, setelah keadaan dirasa aman, silahkan langsung melaporkan peristiwa itu ke petugas yang berwenang,” imbaunya.