Bencana Bantul terjadi berupa tanah longsor
Harianjogja.com, BANTUL-Akibat hujan deras yang terus-menerus terjadi di Kabupaten Bantul sejak Sabtu (18/3/2017), kini muncul 11 titik bencana longsor.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto, pada Senin (20/3/2017) mengatakan, semua lokasi longsor yang terangkum dalam titik-titik tadi, berada di zona merah, atau kawasan rawan longsor yang sudah dipetakan BPBD.
Dwi menyebut, 11 titik longsor tadi telah ditangani oleh petugas BPBD, relawan, atau masyarakat yang bergotong-royong membersihkan bekas longsor.
"Tapi ada empat rumah warga tertimpa longsor, dengan total kerugian puluhan juta," ujar dia.
Ia menambahkan, meskipun saat ini mulai memasuki musim pancaroba, masih ada potensi bencana alam seperti longsor. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
Di hari yang sama, muncul laporan longsor di tebing yang berada di Dusun Dukuh, Desa Seloharjo, Pundong. Akibatnya, dinding belakang rumah milik warga, tertimpa longsor.
"Longsornya pada Sabtu sore, saat itu hujan deras, tiba-tiba saya dengar suara gemuruh seperti orang sedang menstarter motor. Kemudian terjadi longsor," ujar Marjono, pemilik rumah.
Saat longsor terjadi, ia sedang berada di dalam rumah, dan selamat. Karena tanah longsoran hanya menimpa belakang rumah, dan menyebabkan hanya sedikit saja kerusakan. Saat disambangi ke lokasi, tanah longsor dan tanaman yang ikut tercerabut belum tertangani.
Kepala Desa Seloharjo, Badrun membenarkan jika longsor di Seloharjo belum ditangani. Alasannya, struktur tanah masih labil, karena hujan masih terus turun.
"Jika dipaksakan untuk segera ditangani, dikhawatirkan justru terjadi longsor susulan. Sebagai langkah awal, kami akan mengoordinir warga, untuk melakukan gotong royong membersihkan tanah longsor," ujar dia.