Madiunpos.com, NGANJUK – Korban bencana longsor tebing Air Terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mulai teridentifikasi. Korban tewas pada bencana alam Nganjuk tersebut adalah warga Surabaya dan Tulungagung.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad Anwar Nasir mengatakan dua korban meninggal dunia di lokasi bencana alam Nganjuk. Sementara itu, seorang korban tewas mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
"Untuk korban meninggal dunia, dua korban di kamar jenazah RSUD Nganjuk dan satu jenazah di RS Bhayangkara Nganjuk," jawab Anwar saat dimintai konfirmasi Detikcom, Selasa (21/7/2015) malam, terkait insiden bencana alam Nganjuk tersebut.
Selain korban tewas, terdapat belasan orang mengalami luka-luka. Mereka rata-rata mengalami luka akibat tertimpa longsoran bebatuan dari tebing.
"Saya masih belum tahu korban mengalami luka apa saja. Yang pasti mereka mengalami luka karena terkena batu dan pohon berdiameter sekitar lima sentimeter," ujarnya.
Kejadian longsor terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, kata Anwar, objek wisata masih dipadati para pengunjung.
"Kami masih belum mengetahui pasti longsornya dari tebing atau air terjun. Saat ini pemandian Air Terjun Sedudo sudah kami pasangi police line," jelas dia.
Berikut ini nama korban bencana alam Nganjuk di objek wisata Air Terjun Sedudo:
Korban Meninggal Dunia: 1. Subkan Anang Mashuro, 35, warga Surabaya, 2. Sofyan Sahuri,26, warga Surabaya, 3. Hendra Pramono Setiawan, 12, warga Tulungagung.
Korban Luka di RSUD Nganjuk: 1. Marita, 36, warga Surabaya, luka robek lengan kiri, 2. Sita M, 42, warga Sidoarjo, luka pelipis kiri, 3. Aris, 30, warga Kediri, luka pelipis kanan dan dahi, 4. Bagus Dwi, 30, warga Nganjuk, luka robek punggung, 5. Ragil S, 25, warga Madiun.
Korban Luka di RS Bhayangkara 1. Subhi, 36, warga Nganjuk, luka bengkak kepala dan punggung serta lecet dahi kanan.