Esposin, MADIUN — Bernama lahir Muhammad Masdan, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo melahirkan pencak silat Setia Hati yang diramu dari menimba ilmu pencak di Jawa sampai Sumatra. Eyang Suro, panggilan akrabnya, menempa kemampuannya di Bumi Parahiyangan dan Andalas selama bertahun-tahun.
Dari situ, lahirlah perkumpulan bernama Sedulur Tunggal Kecer, sedangkan pencak silatnya bernama Joyo Gendelo Tjipto Muljo pada 1903. Sekitar 14 tahun kemudian pada 1917, Eyang Suro mengganti nama perguruan itu menjadi Persaudaraan Setia Hati (PSH) di Desa Winongo, Madiun, Jawa Timur.