Esposin, JOGJA — Perkumpulan Pengusaha Malioboro dan Ahmad Yani (PPMAY) menginginkan penataan kawasan Malioboro dilakukan komprehensif dan terpusat. Ini agar kawasan itu tetap menarik dan jadi ramai oleh wisatawan.
Konsep penataan juga perlu menampung aspirasi berbagai pihak, baik antara pemerintah dan juga kalangan swasta. "Malioboro sebagai ikon Kota Jogja tentunya perlu penataan yang menarik dan bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan. Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk penataan kawasan Malioboro," kata Koordinator Lapangan PPMAY, Karyanto Purbohusodo, Jumat (11/2/2022).
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Karyanto mengatakan setelah PKL direlokasi, pemerintah masih punya sederet tugas lain untuk menjadikan kawasan Malioboro kian ciamik. Misalnya saja berkaitan dengan kabel listrik yang kurang tertata, jaringan fiber internet yang semrawut, serta kawasan lorong pertokoan yang masih belum dipercantik setelah ditinggalkan PKL.
Baca Juga: Pemprov DIY Lakukan Facelift Malioboro, Hasilnya Terlihat 3 Bulan Lagi
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi menjelaskan, penataan kawasan Malioboro akan diupayakan sesuai dengan wujud dan karakter khasnya sebagai bagian dari sumbu filosofis Jogja. Bentuk fasad yang kini lebih mengarah ke konsep modern akan ditata agar lebih sesuai dengan ciri khas Malioboro pada periode awal.
"Selain penataan di bagian fasad, tentunya kita juga tambahkan sejumlah fasilitas lainnya baik fisik dan non fisik agar karakter dan sisi historis Malioboro kembali seperti semula," jelasnya.
Baca Juga: Terungkap! Halaman Toko Malioboro Disewakan, Tarif Rp24 Juta per Meter