Esposin, SEMARANG – Tanggul penahan air laut di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), jebol, Senin (23/5/2022) siang. Akibat jebolnya tanggul itu, wilayah pesisir utara Kota Semarang pun dilanda banjir rob setinggi dada orang dewasa.
Peristiwa banjir rob ini tak hanya dirasakan warga di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas. Para pekerja pabrik yang ada di kawasan itu pun merasakan dampaknya. Berikut kesaksian para pekerja pabrik yang terdampak banjir rob akibat tanggul laut di Pelabuhan Tanjung Emas jebol.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Seorang karyawan pabrik garmen, Selli, 35, mengatakan seluruh karyawan di wilayah Tanjung Emas seketika diminta pulang seusai tanggul jebol dan mengakibatkan banjir rob. Hal ini dikarenakan air rob yang melimpas ke daratan semakin tinggi.
“Pekerja pabrik tadi disuruh pulang semua karena rob makin tinggi. Posisi kira-kira sudah sedada orang dewasa sekitar pukul 13.30 WIB," kata Selli kepada Esposin, Senin sore.
Meski demikian, banyak pekerja pabrik yang kesulitan untuk keluar dari kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. Hal ini dikarenakan air rob yang tinggi membuat sepeda motor yang digunakan mogok. Bahkan, beberapa sepeda motor ada yang hanyut terbawa air berikut helmnya.
Baca juga: Banjir Rob Terjang Rumah Warga di Semarang Gegara Tanggul Jebol
“Jadi pas saya lewat, kelelep [tenggelam motornya], tinggal [kaca] spion saja yang kelihatan. Ini [motor] mogok juga jadinya. Jadi banyak yang ditinggal di parkiran karena enggak sempat menyelamatkan," ujar warga Demak itu.
Selli menilai banjir rob kali ini yang paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selama sembilan tahun bekerja di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, ia tak pernah merasakan bencana banjir rob separah seperti saat ini.
“Ini terparah, tahun sebelumnya belum pernah seperti ini. Paling cuma rob kecil, airnya selutut saja," jelasnya.
Baca juga: Foto-Foto Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Terendam Banjir Rob
Diberitakan Esposin sebelumnya, banjir air rob atau air laut pasang yang melimpas ke daratan di Kota Semarang itu terjadi pada Senin siang, sekitar pukul 13.00 WIB.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, Retno Widyaningsih, menyebut selain akibat tanggul jebol, banjir rob dan gelombang tinggi air laut itu terjadi akibat siklus bulan setelah purnama dan bumi dengan bulan dalam posisi terdekat. Banjir rob ini tak hanya melanda Kota Semarang, tapi juga wilayah pesisir di Rembang, Pati, Demak, Pekalongan, dan Tegal.