Esposin, JOGJA -- Aparat Polresta Jogja berhasil membekuk enam pelaku aksi klitih di Titik Nol Kilometer Jogja. Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku sempat duel dengan dua korban sebelum akhirnya memanggil teman-temannya.
Pengakuan itu berbeda dari yang disampaikan korban aksi klitih ini. Korban mengaku hanya menegur pelaku karena persoalan memotong jalan saat naik motor di Jalan Malioboro.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Enam pelaku klitih tersebut ditangkap saat melarikan diri ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Para pelaku kabur karena kasus klitih tersebut menjadi sorotan publik.
Kepada penyidik Polresta Jogja, salah satu pelaku yang berinisial GN mengaku sempat berkelahi dengan dua korban. GN sendirian berhadapan dengan kedua korbna yaitu GD, mahasiswa dari Batam dan RK, mahasiswa dari Mataram.
Lantaran kalah jumlah, akhirnya GN kalah dan kemudian pulang mengajak teman-temannya untuk melakukan aksi balas dendam.
GN dengan kedua korban terlibat perselisihan di Jalan Malioboro. Pelaku GN memotong jalan GD dan RK yang sedang berboncengan dengan sepeda motor. Tidak terima karena jalannya dipotong, GD dan RK kemudian menegur GN.
Adu mulut pun terjadi dari Jalan Malioboro hingga akhirnya sampai di Titik Nol Kulometer terjadi perkelahian.
Perkelahian dimulai saat GN menabrak GD dan RK. Baku hantam dua lawan satu tersebut akhirnya dilerai oleh seseorang di Titik Nol Jogja. GN yang merasa dikeroyok oleh GD dan RK tak terima lalu balik ke rumah dan mengajak teman-temannya untuk balas dendam.
“GN balik ke rumah ambil besi knock lalu ke tongkrongannya di daerah Pringgokusuman mengajak teman-temannya balas dendam. Karena solidaritas, teman-teman GN mau ikut untuk balas dendam tak terima temannya dikeroyok,” ujar Kepala Polresta Jogja Kombes Saiful Anwar pada Jumat (10/2/2023).
Saiful menjelaskan GN teridentifikasi karena pengakuan korban menyebut ciri-cirinya. “GN ini pakai jaket warna oranye dan celana panjang warna krem. Dia tak pakai helm,” katanya.
Rombongan GN yang turut aksi balas dendam tersebut berjumlah tujuh orang. Mereka adalah FN, 28, warga Cokrodiningratan dan YG, 33, warga Sosromenduran. Keduanya bekerja di penyewaan skuter listrik Malioboro. Ada juga TR, 27, warga Pringgokusuman dan NK, 22, warga Pringgokusuman yang bekerja sebagai driver ojek online atau ojol. Kemudian LT, 23, warga Sosromenduran yang bekerja sebagai sopir. Dua orang lain dalam gerombolan itu adalah AG dan RV, keduanya masih buron.