by Peni Widarti-bisnis.com - Espos.id Regional - Sabtu, 8 Agustus 2020 - 10:48 WIB
Esposin, SURABAYA – Masih berlangsungnya pandemi Covid-19 berdampak bagi berbagai sektor, termasuk beban puncak listrik di Provinsi Jawa Timur atau Jatim yang mengalami penurunan.
PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat tren beban puncak listrik di Jatim sejak pandemi Covid-19 beberapa bulan terakhir menurun terutama pada golongan pelanggan industri.
Kisah Tragis Ibu di Jombang, Melahirkan di RS Tanpa Bantuan Nakes hingga Bayinya Meninggal
General Manager PLN UID Jatim, Nyoman S. Astawa, mengatakan secara umum penurunan beban puncak lebih tepatnya terjadi pada saat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
General Manager PLN UID Jatim, Nyoman S. Astawa, mengatakan secara umum penurunan beban puncak lebih tepatnya terjadi pada saat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Yakni tercatat pada April 2020 anjlok 0,6 persen, lalu pada Mei 2020 turun 6,9 persen, dan Juni 2020 turun 1,7 persen.
“Secara kumulatif, untuk penggunaan kWh golongan industri turun 3,26 persen, lalu golongan pelanggan bisnis turun 3,83 persen,” katanya, Jumat (7/8/2020).
Meski begitu, lanjut Nyoman, saat memasuki era normal baru tren beban puncak listrik di Jatim berangsur mulai meningkat.
Hal itu sejalan dengan mulai bergeraknya aktivitas perekonomian di masyarakat umum maupun kalangan industri Jatim.
Nyoman menambahkan PLN Jatim sendiri menyatakan kesiapannya untuk mendorong perekonomian masyarakat wilayah setempat.
"Saat ini kami masih menunggu informasi dari pemerintah daerah mengenai rencana pengembangan kawasan industri. Hal ini tentu berkaitan dengan kesiapan kami menyediakan infrastruktur kelistrikan yang memadai, dan sejauh mana kesiapan pemerintah menghadapi new normal juga perlu diselaraskan dengan program kami,” imbuh Nyoman.
Hai Warga Boyolali, Pakailah Masker Kalau Gak Pengin KTP-mu Disita!
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Drajat Irawan, mengatakan pengembangan industri diyakini mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Jatim.
Hal itu terutama dalam hal pemulihan ekonomi akibat pandemi.
“Pemprov Jatim saat ini terus memantau dan mengawasi kondisi industri pada saat new normal agar terjadi peningkatan produktivitas dan operasional tetapi tetap menjalankan protokol kesehatan,” ujar Drajat.
Ditancapi Patok, Lahan Terdampak Tol Solo-Jogja di Klaten Masih Boleh Ditanami