Semarangpos.com, KUDUS – Ribuan pebulu tangkis muda dari berbagai daerah siap bersaing memperebutkan tiket ke babak grand final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis 2017 di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah (Jateng), Selasa – Kamis (5-7/9/2017).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Ajang pencarian bakat pebulu tangkis muda di Kudus itu menjadi rangkaian terakhir Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis tahun ini. Sebelumnya, audisi serupa telah digelar di tujuh kota dengan diikuti 3.354 peserta dan menyisakan 110 pebulu tangkis muda yang akan bersaing di babak grand final, Jumat-Minggu (8-10/9/2017).
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menyebutkan ssebagai markas PB Djarum, Kudus kembali dipilih sebagai kota terakhir digelarnya audisi. Seperti tahun sebelumnya, tahun ini jumlah peserta audisi di Kudus juga yang terbanyak di banding kota-kota lainnya.
“Ada sekitar 1.016 peserta yang telah mendaftar untuk mengikuti audisi di Kudus ini. Tapi, dari jumlah sebanyak itu baru 561 peserta yang telah melakukan registrasi. Kami akan tunggu yang lainnya karena kemungkinan belum registrasi karena masih dalam perjalanan ke Kudus,” ujar Yoppy saat sesi jumpa pers di GOR Djarum, Jati, Kudus, Senin (4/9/2017).
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis di Kudus memang selalu diikuti dengan peserta yang berlimpah. Maklum, audisi ini merupakan seri yang terakhir pada tahun ini sehingga menjadi kesempata terakhir bagi para peserta yang sebelumnya tidak lolos maupun belum turut serta.
Sebagai audisi pamungkas, PB Djarum pun ingin menggelar dengan sebaik mungkin. Seluruh legenda bulu tangkis Tanah Air yang masuk dalam tim pencari bakat, seperti Liem Swie King, Haryanto Arbi, Hastomo Arbi, Yuni Kartika, Ivana Lie, Fung Permadi, Sigit Budiarto, hingga Maria Kristin, pun diterjunkan guna mencari bibit-bibit pebulu tangkis berbakat.
“Kota Kudus sudah menjadi langganan peserta terbanyak. Oleh karenanya, saya tak akan melepaskan pandangan sedikit pun terhadap para pebulu tangkis yang memiliki bakat menjadi juara,” tutur pemilik julukan Smash 100 Watt, Haryanto Arbi.
Pada Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis kali ini, para pemandu bakat menerapkan sistem yang berbeda. Jika sebelumnya mereka menyeleksi para pebulu tangkis usia di bawah (U)13 tahun- U15 tahun, kini audisi hanya diperuntukan bagi pebulu tangkis U-11 tahun hingga U-13 tahun.
“Kami memang sengaja mencari atlet yang usianya lebih muda dari sebelumnya. Hal itu kami lakukan agar bisa memberikan pembinaan yang lebih matang,” ujar Manajer PB Djarum, Fung Permadi.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya