Harian Jogja.com, SLEMAN - Kondisi bayi Muhammad Fadlin dan Muhammad Fadlun belum menunjukkan perkembangan berarti.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Selain jantung yang lemah, bayi kembar siam tersebut mengalami infeksi paru-paru. Direktur Medik Perawatan dan Medik RSUP Dr Sardjito, Susanto Maduseno mengatakan saat ini kondisi bayi masih dirawat di ruang Noenatal Intensive Care Unit (NICU) rumah sakit setempat. Bayi bernama putra pasangan Usman dan Munjiah tersebut masih menggunakan ventilator.
"Sejak jumpa pers pertama dan kedua hingga saat ini tidak ada info tambahan diagnosis yang lebih lanjut. Bayi dalam keadaan jantung parah berat dan paru-paru infeksi," jelasnya saat ditemui di rumah sakit setempat, Selasa (23/7/2013).
Tim medis pun memberikan perawatan berupa anti-biotik sesuai kultural darah bayi. Penanganan ini bertujuan mengatasi infeksi pada paru-paru.
Mengenai asupan nutrisi, bayi kembar siam kepala ini masih tetap mendapat asupan dari infus. Pihak rumah sakit akan segera melakukan multislice CT Scan untuk mengetahui kondisi organ bayi terkini.
Tepat, Rabu (24/7/2013) hari ini, bayi kembar tersebut berusia 28 hari. Artinya setelah itu, biaya dari Jaminan Persalinan (Jampersal) tidak lagi bisa menanggung biaya perawatan.
"Tetapi kami, RSUP Dr Sardjito akan melakukan kerja sama dengan Pemda Cilacap terkait perawatan paska hari ke-28," tandasnya.