Harianjogja.com, BANTUL--Baru dirintis satu bulan, perahu wisata susur Sungai Oya hanyut pada akhir pekan lalu. Sedangkan dua lainnya mengalami kerusakan dan berhenti membawa penumpang sementara waktu.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Salah satu warga yang tinggal di seberang dermaga wisata, Asih menuturkan perahu wisata yang ditambatkan di bawah jembatan gantung hanyut pada Kamis (11/1/2018) malam pukul 00.30 WIB lalu. Penyebabnya hujan deras semalaman yang hampir merata di seluruh wilayah DIY. Menurutnya hal itu menyebabkan debit air Sungai Oya meluap, diperparah dengan arus yang menderas karena lebar sungai meluas. "Akhirnya hanyut, padahal tiang pancangnya baru dibangun, dipalu ke dasar sungai," ucapnya sambil menunjuk ke tujuh tiang besi yang tersisa, Senin (15/1/2018).
Padahal, Asih menyebut perahu wisata tersebut telah dipersiapkan sejak pertengahan Desember lalu. Itu untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang lumpuh karena musibah banjir melanda beberapa waktu lalu. Maka ketika perahu wisata itu pun juga hanyut, Asih mengaku sektor pariwisata kembali muram. "Padahal sudah dibangun gazebo dua. Bantaran juga sudah mau dibersihkan," katanya.
Hal senada diungkapkan warga Dusun Siluk, Desa Selopamioro, Suhardi. Menurutnya beberapa waktu terakhir, wisata susur sungai sudah mulai ada peminatnya. Rata-rata merupakan wisatawan yang ingin mengetahui kondisi Sungai Oya yang mengaliri wilayah Imogiri. Satu kali berlayar mereka dikenakan harga Rp400 ribu untuk dua orang penumpang. Tetapi setelah terjangan arus deras, kini wisata tersebut dihentikan. "Yang di dekat jembatan gantung kentir [hanyut] sampai Siluk, kalau yang di dermaga kedua rusak-rusak, besi penyangganya miring-miring," tuturnya.