Harian Jogja.com, BANTUL- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, meminta seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di wilayah ini, untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap ancaman gerakan tanah .
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Maya Sintowati Panji mengatakan, sesuai surat edaran dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Dinkes DIY, bahwa gerakan tanah berpotensi terjadi di DIY termasuk wilayah Bantul.
"Kami diminta untuk menyampaikan ke puskesmas dan camat masing-masing, karena setidaknya ada lima kecamatan di Bantul yang berpotensi terjadi gerakan tanah menengah-tinggi," katanya, Selasa (9/7/2013).
Lima kecamatan itu meliputi Kecamatan Kretek, Pundong, Dlingo, Piyungan dan Imogiri.
Sebenarnya, lanjut Maya, potensi gerakan tanah bisa terjadi dimana saja, namun untuk puskesmas di lima kecamatan tersebut diminta kesiapsiagaan terkait penanganan bidang kesehatan dan memahami potensi bencana di wilayahnya.
Ia mengatakan, dalam edaran dari BMKG tersebut memang tidak dijelaskan secara spesifik jenis bencana dari gerakan tanah, namun pihaknya mengartikan sebagai bencana longsor karena di lima kecamatan tersebut wilayahnya perbukitan.
"Jadi potensi bencana longsor sangat mungkin terjadi ketika terkena guyuran hujan, seperti di Kecamatan Dlingo itu kan hampir semua wilayahnya merupakan perbukitan," katanya.