Banjir Sleman menyebabkan pipa PDAM ambrol sehingga aliran air bersih ke 920 pelanggan mati
Harianjogja.com, SLEMAN-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sleman menjadi salah satu pihak terdampak hujan deras yang melanda wilayah DIY, Rabu (22/4/2015) lalu.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Sejumlah pipa transmisi ditemukan putus dan satu sumber air berpotensi jebol.
Kerusakan terparah terjadi di wilayah Turi, tepatnya di Dusun Poles Lor, Desa Donokerto. Sebuah pipa berdiamater tiga inchi yang ditanam di bawah jembatan Mangut, pecah lantaran jembatan yang menghubungkan Pakem-Turi itu ambrol tersapu banjir.
Kepala PDAM Sleman, Dwi Nurwata mengatakan, kerusakan pipa di daerah itu menyebabkan PDAM kehilangan air enam liter per detik. Salah satu titik yang sangat terdampak adalah warga di Perumahan Gama Asri, yang letaknya sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian.
"Warga Perum Gama Asri sudah ada yang datang dan mengeluhkan kondisi itu karena usai kejadian, air sama sekali tidak mengalir," kata Dwi di ruangannya, Jumat (24/4/2014) pagi.
Ia memperkirakan sekitar 220 pelanggan tidak dapat terlayani dengan baik setelah kejadian pecahnya pipa PDAM itu.
"Ada 220 pelanggan tidak terlayani. Satu pelanggan biasanya disalurkan untuk enam jiwa. Tinggal kalikan saja berarti ada sekitar 1.320 jiwa terdampak," papar Dwi.
Ia mengatakan, kerusakan pipa di Turi terjadi karena desain pipa yang tidak memperhitungkam bencana seperti banjir yang terjadi Rabu lalu.
"Ke depan, desain akan lebih mengutamakan keamanan pipa tranmisi terutama kalau ada bencana. Lalu dibuat juga pipa by pass [bersumber sumur dangkal], dan persiapan dua armada tangki yang volumenya 4.000 liter," jelas Dwi.
Kerusakan sambungan pipa transmisi juga terjadi di Ngemplak. Pipa berdiameter enam inchi yang terletak di sebelah barat kampus Universitas Islam Indonesia (UII) putus karena tanah tergerus air hujan.
Menurut laporan PDAM unit Ngemplak, tanah yang tergerus sepanjang 20 meter di Dusun Nglanjaran, Desa Umbulmartani, itu membuat PDAM kehilangan debit air sebanyak 12 liter per detik.
"Langsung ada perbaikan pipa dan dikasih pengaman talud. Ya perkiraan minggu ini selesai," kata Dwi.
Dari olah data yang telah dilakukan, kerusakan pipa di Ngemplak mengakibatkan dampak yang signifikan pada 700 pelanggan yang kira-kira berjumlah 4.200 jiwa. "Jadi kalau ditotal kerusakan di Turi dan Ngemplak, kerusakan karena banjir kemarin membuat 5.500-an KK tidak teraliri air," katanya.