Esposin, LUMAJANG -- Gegara roda ambles, sebuah truk pasir terseret banjir lahar hujan Gunung Semeru di Sungai Renteng, Lumajang, Jawa Timur. Kondisi truk ringsek setelah sempat terseret sejauh 20 meter.
Truk itu milik Imam, 40, warga Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Peristiwa tersebut bermula saat ia bersama pekerja tambang lainnya melakukan aktivitas pertambangan pasir, sekitar pukul 14.00 WIB.
Promosi Jaga Lingkungan Event MotoGP Mandalika, BRI Peduli Berhasil Kelola 22 Ton Sampah
Saat truk sudah penuh dengan muatan pasir, ia mencoba keluar dari lokasi tambang. Namun roda truk ambles. Tak berselang lama, banjir lahar hujan dari Gunung Semeru datang. Mengetahui hal itu sang sopir pun langsung menyelamatkan diri.
Sedangkan truk milik korban ditinggal di lokasi. Derasnya arus banjir membuat truk itu terguling hingga terseret sejauh 20 meter dari lokasi penambangan. "Beruntung sopir truk selamat," ujar Yanto, salah seorang penambang pasir kepada Detik.com, Sabtu (12/12/2020).
UK Petra bakal Jalankan Kelas Hybrid-Learning pada Semester Genap 2020/2021
Ketika banjir lahar mulai surut, satu unit alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi truk. Truk dievakuasi dalam kondisi ringsek atau rusak cukup parah. "Truknya berhasil dievakuasi menggunakan alat berat namun kondisinya ringsek," pungkas Yanto.Selain di aliran Sungai Renteng, banjir lahar hujan Gunung Semeru juga terjadi di sejumlah daerah aliran sungai pada Jumat (11/12). Seperti di Sungai Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.
Mantul! Jawa Tengah Ekspor 30 Ton Porang ke Negara Vietnam
Masih Waspada
Material vulkanik yang masih panas tampak mengeluarkan asap di sungai. Banjir lahar hujan mengalir deras. Lahar dingin ini turun setelah kawasan puncak gunung diguyur hujan lebat.Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melakukan patroli ke bantaran sungai, untuk memastikan warga tidak ada yang mendekat ke daerah aliran sungai, karena berbahaya.
BMKG Prediksi Potensi Hujan Lebat di Wilayah Indonesia
"BPBD mengimbau kepada masyarakat agar tidak mendekati banjir lahar Gunung Semeru, karena sangat membahayakan keselamatan," ujar Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo kepada Detik.com, Jumat (11/12).Dalam data pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru periode 11 Desember 2020 pukul 06.00-12.00 WIB, gunung tersebut mengalami tiga kali guguran, dua kali gempa tektonik jauh, satu kali gempa vulkanik dalam dan satu kali getaran banjir atau lahar hujan. Status Gunung Semeru hingga kini masih waspada atau level II.