Esposin, UNGARAN – Tak hanya menyebabkan puluhan rumah terendam, banjir di Musim kemarau yang terjadi di Desa Rowosari, Kecamatan Tuntang dan Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang juga mengakibatkan akses jalan utama di dua desa tersebut terputus, Jumat (24/5/2024).
Pantauan Esposin di lokasi, sampai pukul 11.00 WIB akses jalan dari Desa Rowosari menuju Desa Rowoboni masih terdiam air.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Ketinggian air di jalan mulai dari 30 centimeter hingga 50 centimeter. Akibatnya beberapa kendaraan warga yang mencoba menerobos banjir mogok.
Seperti yang dialami, Agus Riyadi, motornya mogok setelah menerobos banjir. Ia berniat untuk memancing di Rawa Pening. Ia tak menyangka kalau banjir cukup dalam di beberapa titik.
“Saya kira tadi enggak terlalu dalam. Tapi setelah coba terobos, dalam dan akhirnya mogok ini motornya,” kata Agus kepada Esposin, Jumat (24/5/2024).
Akibat motornya mogok itu, Agus mengurungkan niatnya untuk memancing. Karena harus memperbaiki motornya terlebih dahulu.
Selain itu, juga ada beberapa warga lain yang menerobos banjir dan berakhir sama dengan Agus, motornya mogok di jalan.
Sementara itu, Ketua RW 03 Dusun Rowopolo, Desa Rowosari, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Hendra Dwi Nugroho menyebut, akibat akses jalan terputus itu warga yang hendak ke Rowoboni atau sebaliknya harus memutar arah.
“Kalau mutar arah ada 6 kilometer. Mau enggak mau ya putar arah, kalau tidak bakal mogok motornya. Warga juga bersiaga di depan rumah untuk mengingatkan pengendara yang melintas untuk putar arah,” kata Hendra.
Banjir di Dua Desa tersebut disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama 12 jam dengan curah hujan cukup tinggi. Sehingga menyebabkan sungai meluap dan jebol sekitar 100 meter di satu titik.
Sampai saat ini air di rumah warga mulai surut dan warga mulai membersihkan rumahnya. Sedangkan untuk jalan dua desa itu masih terendam.