Madiunpos.com, BOJONEGORO — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan di Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan ketinggian air di hilir Bengawan Solo meningkat tajam dalam waktu sehari, namun masih di bawah siaga banjir.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
"Hanya dalam waktu sehari ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro naik sekitar dua meter, disebabkan hujan lokal dan hujan di daerah hulunya," kata Kasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Kamis (10/12/2015).
Sesuai data, ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro, mencapai 8,95 meter, Kamis pukul 08.00 WIB. "Ketinggian air Bengawan Solo, sehari lalu di bawah 7 meter, karena belum terpantau di papan duga yang ketinggian ukurnya maksimal 7 meter," jelas dia.
Melihat naiknya ketinggian air Bengawan Solo itu, ia mendesak Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, segera memperbaiki sejumlah tanggul dan tebing yang kritis di daerah hilir Jawa Timur, di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. Di sejumlah lokasi tebing dan tanggul Bengawan Solo, juga sungai lainnya, lanjut dia, mengalami penurunan, bahkan ada yang longsor.
Ia mencontohkan tanggul Bengawan Solo yang longsor, antara lain di Kecamatan Kanor, Bojonegoro dan Plumpang, Tuban. "Sampai hari ini tanggul dan tebing yang kritis belum ada penanganan dari Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah," ujarnya.