Banjir Bantul mengancam ratusan kolam ikan
Harianjogja.com, BANTUL-Ratusan kolam ikan dari 8 kelompok pembudidaya ikan di Bantul terancam banjir. Pemetaan itu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berdasarkan rekam kasus kejadian banjir tahun 2014-2015.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul Istriyani mengungkapkan kedelapan kelompok itu merupakan korban terdampak banjir pada 2014-2015 lalu.
Istriyani tak menampik, masuknya kedelapan kelompok itu dalam catatan rawan banjir lantaran pemilihan lokasi mereka memang tak sesuai dengan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Menurutnya, lokasi yang dipilih kelompok-kelompok tersebut tergolong titik rawan bencana.
Sebut saja misalnya, Kelompok Gawe Mino dan kawasan budidaya di Sorowajan Baru. Lokasi kolam Kelompok Gawe Mino hampir seluruhnya berada di sekitar sempadan Kali Gawen. Padahal jika banjir besar, penampang Kali Gawen dipastikan tak mampu menahan luapan air dari hulu.
Begitu juga dengan kawasan budidaya ikan di Sorowajan Baru, Banguntapan. Puluhan kolam yang ada di kawasan ini berada di sekitar aliran jaringan irigasi. Itulah sebabnya, jika ada penutupan pintu jaringan, air di kolam pun bisa meluap.
"Kabarnya, saat ini kolam di sana pun sudah tidak difungsikan sebagai budidaya lagi. Karena warga banyak yang merugi," terangnya saat ditemui kantor DKP Bantul, Selasa (1/12/2015) siang.