Harianjogja.com, KULONPROGO—Wahana Tri Tunggal (WTT), kelompok warga pesisir yang menolak pembangunan bandara internasional di Kulonprogo, menuding salah satu warga yang dianggap sebagai pro bandara telah menjual informasi terkait penolakan warga ke Pemkab Kulonprogo.
Bahkan, untuk yang kedua kalinya, puluhan warga Palihan yang tergabung dalam WTT mendatangi kediaman Kamardi, Ketua Kepedulian Sosial Desa (KSD) Mitra akhir pekan lalu.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Humas WTT, Martono, menuturkan, maksud dari kedatangan warga untuk menyuruh Kamardi diam dan berhenti menjadikan warga Palihan sebagai komoditi ke Pemkab Kulonprogo.
“Tetapi dia [Kamardi] tidak bisa menuruti permintaan warga, jadi belum menemui titik temu sampai sekarang,” ujarnya, Senin (31/3/2014).
Indikasi tersebut muncul setelah WTT membaca berita di salah satu surat kabar yang menyatakan dukungan dari ketua KSD Mitra tersebut pada kegiatan pendataan warga terdampak bandara yang dilakukan pemkab.
Terlebih, kata dia, Kamardi juga warga Palihan dan seharusnya dia tahu jika seluruh warga menolak pembangunan bandara, termasuk tahapannya.
Ketua KSD Mitra Kamardi mengaku enggan mengomentari persoalan tersebut. “Daripada nanti di berita keluarnya bermacam-macam, saya memilih untuk tidak mengomentari hal itu dulu,” tukasnya saat via telepon.
Sebelumnya, WTT berniat mendatangi rumah Kamardi dua pekan lalu, akan tetapi niat tersebut urung dilakukan mengingat yang bersangkutan sedang pergi melayat kerabatnya yang meninggal dunia.