by Arief Wahyudi Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 17 Januari 2014 - 15:06 WIB
Harianregional.com, KULONPROGO- Ketua II Wahana Tri Tunggal (WTT), Sarijo mengakui akhir-akhir ini intel kerap mengintai wilayah desa Glagah dan Palihan Kecamatan Temon. Akhirnya, sejak Rabu (15/1/2014) lalu pihaknya melakukan blokade jalan untuk mencegah orang asing bebas keluar masuk wilayahnya.
Dia menerangkan, ada tujuh titik pos pemantauan yang tersebar di sepanjang Desa Glagah sampai Palihan. Masing-masing Posko siaga 24 jam memanfaatkan sistem koordinasi dengan kode bunyi kentongan apabila ada hal-hal mencurigakan.
"Ini bentuk upaya kami untuk bertahan dan melindungi diri karena sudah banyak intel berseliweran dan warga di sini enggak tenang," paparnya, Kamis (16/1/2014).
Upaya ini dilakukan menyusul pemasangan patok penentuan titik koordinat bandara, beberapa waktu lalu. Psikologi warga terguncang setelah melihat tim Persiapan Pembangunan Bandara Baru (P2B2) memasang patok-patok penentuan titik koordinat untuk pembangunan bandara.
Pemkab Kulonprogo ternyata juga sudah mengetahui adanya aksi blokade jalan yang dilakukan warga. Pemkab akhirnya mempertimbangkan pemasangan patok bandara untuk menghindari kontak frontal dengan warga.
Asisten Sekretaris Daerah (Asekda) II Kulonprogo, Triyono mengungkapkan sudah mendapatkan gambaran mengenai titik pasti wilayah terdampak bandara kendati masih ada tiga titik yang belum dipatok.
"Kan hanya tinggal sedikit saja yang belum dipatok dan itu kami hubung-hubungkan dengan menarik garis titik yang sudah dipatok bisa ketemu gambar pastinya. Jadi pematokan tidak akan berlanjut agar tidak terjadi konflik langsung dengan warga," papar Triyono.