Harianjogja.com, KULONPROGO-Ratusan warga Pedukuhan Kragon I dan Kragon II, Desa Palihan, yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) mendatangi rumah Kamardi, ketua Kepedulian Sosial Desa (KSD) Mitra, Minggu (19/1/2014) malam.
Mereka meminta KSD Mitra untuk mendukung penolakan bandara. Selama ini organisasi tersebut dikenal sebagai pendukung pembangunan bandara di Kulonprogo.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Humas WTT, Martono, memebenarkan, ratusan warga WTT, baik laki-laki maupun perempuan mendatangi kediaman ketua KSD Mitra pada Minggu sekitar pukul 19.00 karena geram dengan KSD Mitra yang selalu mengatasnamakan aspirasi masyarakat.
Padahal menurutnya, tidak satu pun warga asli pedukuhan Kragon yang mendukung pembangunan bandara.
“Semua warga menolak, yang mendukung ya hanya kelompoknya saja, sekitar lima personel, dan rata-rata bukan warga asli sini,” tegasnya kepada wartawan, Senin (20/1/2014).
WTT meminta Kamardi menolak pembangunan bandara. Akan tetapi, ketua KSD Mitra tersebut menolak permintaan WTT, sehingga warga pulang tanpa hasil dan bersikeras berjuang sendiri menolak bandara di wilayah tempat tinggal mereka.
Terpisah, Ketua KSD Mitra, Kamardi, menuturkan, sebagai tokoh masyarakat, ia tidak punya wewenang untuk menolak atau melarang pematokan. Selama ini KSD Mitra memiliki visi misi menyejahterakan masyarakat melalui program pemerintah.
“Programnya seperti apa, kami juga masih terus mempertanyakan itu kepada pemerintah,” tukasnya.