by Sekar Langit Nariswari Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 14 Januari 2016 - 04:20 WIB
Bandara Kulonprogo untuk penyelesaian lahan diprioritaskan.
Harianregional.com, KULONPROGO-Penentuan akhir mengenai jalur kereta api penopang Bandara Kulonprogo masih membutuhkan proses yang panjang, salah satunya peninjauan lokasi.
Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulonprogo, Nurcahyo menyatakan PT KAI meminta diadakan peninjauan lokasi secepatnya, tetapi hal tersebut ditolak oleh pemerintah kabupaten (pemkab) Kulonprogo.
“Kami minta tunda dulu karena ada pertimbangan sosial, supaya selesaikan lahan di Glagah dulu,” ujar dia, Rabu (13/1/2016).
Pemkab Kulonprogo merasa proses pembebasan lahan untuk bandara di Glagah harus diprioritaskan terlebih dahulu. Karena itulah, peninjauan lokasi alternatif jalur kereta api baru akan dilakukan setelah proses pembayaran ganti rugi pembebasan lahan dilakukan sekitar pertengahan tahun 2016 mendatang.
Nurcahyo menambahkan dibutuhkan sosialisasi bagi warga sekitar lokasi peninjauan untuk meminimalisasi problem sosial yang muncul terkait pembangunan tersebut.
“Nanti kalau mendadak ada yang meninjau lokasi warga pasti kaget,” ujarnya.
Dikhawatirkan pula jalur kereta api yang direncanakan akan mengenai area relokasi warga dari Glagah maka itu masih perlu pembahasan lebih lanjut untuk memulai proyek pengadaan jalur kereta api ini.
Selain itu, penentuan jalur kereta api juga masih menunggu grand design dari bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA).
“Kita harus tahu dulu terminal bandara di mana, baru ditentukan sebaiknya jalur kereta apinya seperti apa,” ujar Nurcahyo.
Menurut dia hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi tumpang tindih jalur transportasi dari dan ke bandara tersebut.
Sebelumnya, Jusuf Kalla menyatakan jika proses pembayaran biaya pembebasan lahan bandara ditargetkan selesai pada Mei 2016 mendatang.