Harianjogja.com, KULONPROGO-Sempat ditunda dibahas, kini jalur rel kereta api yang melintasi bandara Kulonprogo mulai dikaji. Hal ini
menindaklanjuti permintaan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang menginginkan jalan berbasis rel harus sudah ada di kawasan bandara internasional Kecamatan Temon sebelum bandara beroperasi.Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY Budi Antono dalam acara forum diskusi wartawan DPRD DIY dengan topik Perkembangan Pembangunan Bandara di Kulonprogo di Aula Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kulonprogo, Selasa (16/12/2014).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Ia memaparkan Menteri Perhubungan telah menunjuk PT Angkasa Pura (AP) I untuk mengkaji keberadaan rel kereta api pada 2015, dilanjutkan dengan pembuatan masterplan dan Detail engineering Design (DED).
Budi menerangkan jumlah lahan terdampak pembangunan bandara sudah berkurang dari rencana semula. Perubahan ini terjadi setelah tiga kali mengalami perubahan. Semula diperkirakan pembangunan bandara membutuhkan lahan seluas 729 hektare, kemudian berkurang menjadi 627 hektare.
Terakhir ditentukan luas bandara hanya 599,9 hektare setelah zona jalan nasional, radar AURI, jalan akses pantai, dan situs Gunung Lanang dengan total luas 27,1 hektare batal terdampak.