by Newswire - Espos.id Regional - Jumat, 6 Agustus 2021 - 13:33 WIB
Esposin, PONOROGO -- Balon udara yang dilengkapi petasan meledak di Ponorogo, Jawa Timur, pada Jumat (6/8/2021) pagi. Insiden tersebut membuat tiga rumah dan satu sekolah di Desa Sumoroto, Kauman, Ponorogo, rusak.
Belum diketahui siapa yang menerbangkan balon udara tersebut. Yang jelas, aparat Polres Ponorogo sudah turun tangan untuk menyelidikinya. Pelaku bisa dijerat hukum pidana mengingat adanya larangan menerbangkan balon udara apalagi disertai petasan.
Dari tiga rumah yang rusak, rumah milik Masri yang rusak cukup parah. Ini karena balon yang meledak itu jatuh tepat di depan rumah tersebut. Kaca jendelanya pecah, daun pintu, hingga kusen jendelanya rusak.
Baca Juga: Balon Udara Jatuh di Banyudono, Polres Boyolali Selidiki Siapa Pemiliknya
Masri mengatakan sekitar pukul 07.30 WIB dia mendengar ada suara ledakan. Saat itu dia tengah menjemur baju. "Kebetulan di rumah kosong, bapak ke sawah. Saya jemur baju terus mendengar ledakan," terang Masri, Jumat.Awalnya dia mengetahui ada balon udara dari arah selatan. Kemudian tetiba ada petasan jatuh di atap teras rumahnya miliknya.
"Ledakan di situ (atap teras) kemudian meledak keras sekali. Rusak semua," papar Masri.
Dua rumah lain dan satu gedung SMP juga kacanya pecah akibat ledakan petasan itu.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Total ada 20 barang bukti yang diamankan polisi. Di antaranya balon yang terbakar, selongsong petasan, daun pintu yang rusak, jendela, pecahan kaca, atap hingga asbes rumah warga. Perkiraan ledakan terjadi akibat ribuan petasan yang dibawa balon udara.
"Kami mengumpulkan informasi dari para saksi," tutur Kapolsek Sumoroto AKBP Nyoto kepada wartawan.
Baca Juga: Lagi, Polres Madiun Tangkap 13 Orang yang Terbangkan Balon Udara
Polisi tengah memburu siapa pelaku penerbangan balon udara tersebut. Menurut Nyoto, segelintir oknum memanfaatkan momen lengahnya petugas untuk menerbangkan balon. Sebab, selama perayaan Idulfitri dan Iduladha kemarin polisi sering melakukan patroli dan razia balon udara."Jadi ada orang yang menunggu lengahnya petugas lalu sengaja menerbangkan balon," tandas Nyoto.
Padahal selama ini, petugas selalu sosialisasi dan mengimbau agar masyarakat tak menerbangkan balon udara tanpa awak. Sebab, selain berbahaya dengan penerbangan pun juga membahayakan warga lain.
"Karena saat diterbangkan biasanya satu balon udara membawa ribuan petasan berbagai ukuran, mulai besar, sedang dan kecil," kata Nyoto.