Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pemantauan ketersedian bahan bakar minyak tingkat pengecer di wilayah itu.
Kepala Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Disperindagkop ESDM Gunung Kidul Pramuji Ruswandono mengatakan pemantauan ini untuk mengantisipasi penimbunan bahan bakar minyak (BBM) oleh pengecer.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
"Untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan yang dilakukan oleh pengecer, kami telah berkoordinasi dengan SPBU dan SKPD yang lain," kata Pramuji, Kamis (13/11/2014).
Ia mengatakan berdasarkan data milik ESDM, sedikitnya 2800 pengecer yang tersebar di 18 kecamatan. Sedangkan, jumlah SPBU hanya 11 tempat atau belum merata disetiap kecamatan. Jumlah pengecer dan SPBU tidak seimbang. Setiap pengecer diberi jatah 20 liter per hari.
"Kami juga bisa mengkontrol untuk para pengecer sendiri yang legal mempunyai buku register. Dari situ semua pengecer juga tercatat di setiap SPBU langganannya masing-masing," kata dia.
Sementara itu, Pengawas Lapangan SPBU 4455807 Wonosari Minarna mengatakan tidak ada lonjakan permintaan dari masyarakat. "Permintaan dari masyarakatnya juga stabil secara keseluruhan kalau di SPBU sini masih aman," kata Minarna.
Dia mengatakan saat ini stok SPBU tersebut tetap medapatkan 32 ribu liter premium dan delapan ribu liter solar.
"Apabila habis, kami minta ke pertamina juga langsung dikirim tidak ada permasalahan," katanya.