by Ujang Hasanudin Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 21 Januari 2013 - 19:30 WIB
GUNUNGKIDUL—Supardi, Kepala Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen melayangkan peringatan keras kepada jajarannya yang memalak warga miskin penerima bantuan bedah rumah dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemnepera).
“Peringatan keras dari saya selaku kepala desa supaya hal ini tidak terulang di kemudian hari,” kata Supardi, Senin (21/1/2013).
Dia menjelaskan sejak mencuatnya kasus pemalakan itu, pihaknya juga sudah bertemu dengan kejaksaan, kepolisian maupun anggota Dewan di Balaidesa Watusigar. Dia juga sudah mempertemukan warga penerima bantuan dan perangkat desa yang memalak. Pertemuan itu sekaligus pengembalian uang hasil pemalakan kepada 12 warga penerima bantuan.
“Kedua belah pihak ada iktikad baik. Satu pihak [warga yang dipalak] sudah tidak menuntut hal ini diselesaikan melalui proses hukum.” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah satu perangkat desa Watusigar memalak warga penerima bantuan dari Kemenpera. Bantuan senilai Rp6 juta yang diterima warga dimintai Rp100.000 dengan alasan untuk membuat rekening agar uang bantuan cepat cari. Namun alasan itu janggal karena warga tidak diajak ke bank, melainkan disodori cek kosong agar ditandatangani.