Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dana keistimewaan yang dialokasikan untuk Kabupaten Gunungkidul sudah terserap 70%. Namun, penyalurannya dirasa kurang merata dirasakan setiap desa.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Ketua Paguyuban Kepala Desa Kabupaten Gunungkidul Bambang Setiawan mengakui distribusi danais belum merata, meski dalam pelaksnaanya dirasakannya sudah cukup baik. Untuk ke depan dia berharap danais dapat dirasakan manfaatnya di seluruh desa.
“Misalnya danais bisa digunakan untuk melakukan rehabilitasi gedung balai desa yang masih orisinal atau klastik. Baik itu bangunan khas joglo, limasan, atau bahan kayu bukan cor,” kata dia.
Baca juga : Dana Keistimewaan di Gunungkidul Baru Terserap Sebesar Ini
Selain itu, ke depan, pihaknya berharap setiap desa yang memiliki potensi untuk pengembangan wisata, kuliner bisa juga diprioritaskan untuk mendapatkan danais. Jadi tidak hanya terjebak pada unsur-unsur budaya saja, sehingga danais dapat merata dan dirasakan seluruh warga.
Sementara itu terkait dengan adanya usulan pengelolaan danais di tingkat desa hingga dusun, pihaknya sepakat dengan hal itu. Pasalnya dengan misalnya setiap dusun mendapatkan Rp20 juta ataupun desa Rp100 juta maka penyerapan danais akan dapat maksinal dan merata.