Madiunpos.com, BANYUWANGI -- Ribuan guru ngaji di Kabupaten Banyuwangi bakal kembali mendapat insentif setelah pemerintah daerah setempat kembali menggulirkan program tersebut tahun ini. Sempat terhenti pada 2019, Pemkab Madiun kembali mengalokasikan dana untuk insentif para guru ngaji. Kali ini nilainya mencapai Rp8,3 miliar.
Melansir detik.com, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan pemberian intensif bagi guru ngaji rutin dilakukan sejak 2011. Pada 2019 program itu terhenti karena Pemkab mengalihkan fokus pada pembaharuan data guru ngaji. Kini program tersebut kembali digulirkan.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menurut Bupati, pemberiamn insentif ini bentuk apresiasi dan terima kasih Pemkab atas peran guru ngaji dalam dunia pendidikan. Selain memberi pendidikan agama, guru ngaji berperan penting membentuk akhlak mulia anak-anak.
Hiii…..Avanza Masuk ke Tengah Sawah Tanpa Bekas Lumpur di Madiun
"Karenanya kami berterima kasih atas kegigihan dan keihkhlasan para guru ngaji dalam mendidik putra-putri generasi penerus Banyuwangi. Insya Allah ilmu yang telah diberikan ke anak-anak didik akan menjadi amal jariyah yang akan terus membawa manfaat," ujar Anas.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkab Banyuwangi, H.M Lukman, mengatakan selama ini insentif tersebut disalurkan kepada para guru ngaji lewat lembaga melalui proses hibah. Yakni melalui Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama Nabawi dan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK Al-Qur'an (LPPTKA) Badan Komunikasi Remaja Masjid Indonesia.
Canggih, Petani Madiun Bikin Alat Pengusir Tikus Pakai Gelombang Ultrasonik
Terkait tidak adanya penyaluran insentif kepada sejumlah guru ngaji di tahun 2016-2018, hal ini terjadi karena salah satu lembaga tersebut tidak melakukan pengajuan kepada pihak Pemkab.
"Lembaga tersebut tidak melakukan pengajuan dikarenakan terdapat beberapa rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada penyaluran sebelumnya. Selain itu, lembaga yang bersangkutan saat itu kepengurusannya juga vakum. Namun penyaluran tetap berlangsung oleh lembaga yang lainnya," ujarnya.
Pemprov Jatim Menargetkan Produksi Bawang Putih Tembus 6.935 Ton
"Insya Allah tahun ini penyaluran akan dilakukan dengan lancar sesuai data yang telah di-update," pungkas Lukman.
Penyaluran insentif ini disambut gembira oleh para guru ngaji. Hal tersebut dinilai sebagai bentuk apresiasi dan perhatian dari pemerintah.
"Tidak dimungkiri, memang ada guru ngaji yang mengharapkan karena rutin menerima tiap tahun," ujar Koordinator Guru Ngaji Kecamatan Wongsorejo, Ustaz Ahmad Saifullah.