regional
Langganan

AJI Semarang Sayangkan Aksi Ajudan Pj Gubernur Jateng yang Tarik Kaki Wartawan

by Adhik Kurniawan  - Espos.id Jateng  -  Kamis, 26 September 2024 - 22:11 WIB

ESPOS.ID - Logo AJI.

Esposin, SEMARANG – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang menyayangkan sikap ajudan Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, yang terkesan menghalang-halangi kerja jurnalis. Tindakan ini bahkan ditunjukan ajudan Pj Gubernur Jateng itu dengan menarik kaki wartawan hingga terjatuh saat sesi doorstop di depan Ballroom Rama Shinta Hotel Patra, Kota Semarang, Kamis (26/9/2024).

Ketua AJI Semarang, Aris Mulyawan, mengatakan jurnalis bekerja dilindungi Pasal 4 UU No 40 Tahun 1999, tentang Pers. Maka untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.

Advertisement

“Kami menyayangkan kejadian tersebut, pihak ajudan seharusnya memahami kerja-kerja jurnalis dan memberi akses kepada jurnalis untuk melaksanakan kerja-kerja jurnalistik,” kata Aris, Kamis.

Sementara itu Bidang Advokasi AJI Semarang, M Dafi Yusuf, menyatakan setiap orang yang menghambat kerja wartawan atau jurnalis bisa dikenakan Pasal 18 UU No 40 Tahun 1999. Dalam pasal itu disebutkan, setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi ketentuan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3.

Advertisement

“Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi ketentuan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp500 juta,” imbuh Dafi.

Diberitakan sebelumnya, Momen tak mengenakan dialami seorang awak media nasional, Wisnu Kusuma, ketika sesi doorstop bersama rekan media lainya di depan ballrom Rama Shinta di Hotel Patra Jasa, Kota Semarang, Kamis (26/9/2024). Pria usia 30 tahun itu, kala kejadian sedang berdiri di anak tangga, tiba-tiba ditarik kakinya oleh ajudan Penjabat (Pj) Nana Sujadna hingga terjengkang ke belakang.

Advertisement

Sebelum kejadian, Wisnu bersama rekan-rekan media lainya sedang meminta tanggapan terkait viralnya momen salaman Nana dengan Andika Perkasa dan kasus perundungan program pendidikan dokter (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip). Namun, belum selesai sesi doorstop, kaki kiri Wisnu malah ditarik oleh seorang ajudan tersebut.

“Saya lagi nanya biasa, terus tiba tiba kaki kiri saya ditarik, saya sampai jatuh terjengkang karena posisinya lagi berdiri di tangga. Itu lumayan tinggi,” ujar Wisnu, sapaan karibnya.

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif