by R. Wibisono Jibi Semarangpos.com - Espos.id Regional - Rabu, 25 Januari 2017 - 05:50 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG — Pork Festival yang digelar di Pasaraya Sri Ratu, Jl. Pemuda, Pandansari, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin-Minggu (23-29/1/2017), berubah nama menjadi Festival Kuliner Imlek setelah mendapat kecaman dari organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam. Penggantian nama salah satu agenda di Kota Semarang itu sejatinya disesalkan ketua panyelenggara, Firdaus Adinegoro.
Ia juga mengungkapkan alasan mengapa harus beraudiensi dan mengganti nama festival jika tak bertentangan dengan apa pun. "Dalam kasus saya ada beberapa aktivis climber yang memanfaatkan potensi konflik dari event yang saya lakukan," tulisnya pada curhatan di grup tersebut.
"Pilihan harus dilakukan, dan saya memilih untuk menutup panggung para aktivis climber ini. Mari berdialog, apa keluhannya dan kita cari jalan tengah," imbuhnya. Firdaus juga menegaskan perubahan nama festival itu karena ia tak ingin menjadi bahan eksploitasi para aktivis climber. Namun dalam paparannya ia tak menyatakan secara jelas siapa yang dimaksud dengan aktivis climber itu.
Curhatan itu pun lantas menuai banyak komentar netizen member grup Kuliner Semarang. Sejumlah netizen menyatakan dukungan mereka terhadap salah satu agenda Kota Semarang tersebut. Netizen juga berharap Festival Kuliner Imlek yang sebelumnya bernama Pork Festival itu berjalan lancar dan aman hingga akhir. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya