Esposin, JOGJA – Kabar tak membahagiakan datang dari dunia pertelivisian. Televisi milik komunitas Muhammadiyah, ADiTV, secara resmi menghentikan operasinya pada Jumat (31/5/2024) pukul 20.15 WIB. Stasiun televisi yang bermarkas di Jalan Raya Tajem Km 3, Sleman, itu akhirnya pamit menyapa pemirsa setelah on air perdana sejak 18 Juli 2009 silam.
Dihimpun dari berbagai sumber, ADiTV merupakan stasiun televisi lokal yang ada di Yogyakarta dengan fokus konten siaran bernuansa Islam. Stasiun televisi yang dimiliki oleh organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah ini awalnya milik sejumlah orang di Universitas Ahmad Dahlan, Jogja. Seiring berjalannya waktu, televisi ini kemudian dimiliki organisasi Muhammdiyah dan menjadi televisi lokal di Jogja.
Promosi Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Best Private Bank for HNWIs
ADiTV diluncurkan bertepatan dengan pelaksanaan Muktammar Muhammadiyah 2009. ADiTV sendiri didirikan sebagai hasil amanat Muktammar Muhammadiyah pada tahun 1995.
Alasan Jogja dipilih sebagai basis ADiTV karena kota ini memiliki tempat yang istimewa. Salah satunya tempat lahirnya Muhammadiyah dan pernah menjadi ibu kota NKRI. Tidak hanya itu, Jogja juga terkenal dengan atmosfer pendidikan dan budayanya menjadi salah satu alasan televisi diyakini dapat terus berkembang.
Pendirian ADiTV ini tidak bisa lepas dari peran tokoh reformasi, Amien Rais, yang kala itu menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah. Amien Rais bahkan didaulat sebagai Komisaris Utama ADiTV beserta tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya saat itu.
Seperti Komisaris Sutrisno Bachir (Ketua Umum DPP PAN), Muchlas Abror (Ketua PP Muhammadiyah), Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta Bambang Setiaji, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Khoiruddin Bashrori.
Dalam perjalannya, ADiTV dikelola oleh PT Arah Dunia Televisi. Persiapan pendirian ADiTV didukung dengan modal awal hampir Rp20 miliar.
Sejak awal didirikan, ADiTV mengambil format siaran yang berbeda dengan kebanyakan media televisi. Program-program yang disajikan ADiTV kental dengan informasi, edukasi, dan budaya lokal. Ketiganya disajikan dalam bentuk hiburan supaya mampu menjangkau pemirsa dari segala usia.
Terkait izin operasionalnya, ADiTV mengantongi no izin prinsip siaran 96/KEP/M.KOMINFO/3/2009. Stasiun televisi ini sebelumnya merupakan anggota jaringan City TV Network. ADiTV dikenal masyarakat sebagai televisi lokal swasta yang bersiaran di kanal 44 UHF dengan berbagai program siaran yang menghibur dan mendidik.
ADiTV terus berkembang. Salah satu anak usahanya didirikan, yakni portal berita Lensa44.com. Portal berita yang berdiri sejak 1 februari 2021, merupakan divisi usaha dari Media ADiTV yang bergerak di bidang pemberitaan media online di Jogja.
Sebagai media online baru, lensa44.com menghadirkan beberapa menu pemberitaan, yakni lensa terkini atau berita aktual, Lensa Jogja yang diambilkan dari siaran berita lensa44 ADiTV, lensa mancanegara, lensa kuliner, lensa wisata dan teleskop sebagai rubrik.
Lensa44.com memiliki beragam konten berita mulai dari Jogja, Nasional hingga Mancanegara. Sebagai media online yang berbasis di Jogja, Lensa44.com ingin mengangkat potensi wisata dan kuliner di Yogyakarta yang menjadi icon sebagai kota pariwisata Indonesia.
Lensa44.com merupakan awal bisnis online pertama PT. Arah Dunia Televisi. Selain itu, ADiTV juga mendidikan ADiTV Creative Hub sebagai pengembangan bisnis pada Februari 2022. Unit bisnis baru ini diresmikan langsung oleh Amien Rais.
Amien meyakini ADiTV Creative Hub bisa memegang kunci kesuksesan apabila dikelola dengan baik dan bisa menjadi sumber informasi yang baik bagi generasi muda.
Terkait tutupnya ADiTV, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sleman mengaku prihatin atas berhentinya operasional ADITV per 1 Juni 2024. Selain itu, PWI juga menyatakan simpatinya atas nasib wartawan dan karyawan di perusahaan media tersebut.
Ketua PWI Sleman Wisnu Wardhana mengatakan keputusan tersebut tentu membawa dampak yang signifikan, terutama bagi para karyawan dan wartawan yang selama ini telah berdedikasi dalam menjalankan tugas jurnalistik dan menginformasikannya kepada masyarakat.
"Penghentian operasional ADITV merupakan kehilangan besar bagi dunia media di Yogyakarta, khususnya bagi masyarakat yang telah setia mengikuti program-program yang disajikan ADITV," katanya, Sabtu (1/6/2024).