Esposin, CILACAP – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyampaikan ada fenomena supermoon yang terjadi pada 18-21 September 2024.
Dampaknya, banjir rob berpotensi terjadi di pesisir selatan Jawa Tengah, terutama di Cilacap dan Kebumen.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Analisa dan Prakirawan cuaca BMKG Cilacap, Deas Ahmad Rivai, mengatakan jarak bulan yang dekat dengan bumi disertai purnama mempengaruhi pasang surut air laut.
Jika kondisi ini dibarengi dengan gelombang dan curah hujan tinggi, maka dapat menaikkan permukaan air laut.
“Apa bila dibarengi gelombang yang tinggi dan curah hujan yang tinggi, maka akan berpotensi meningkatkan permukaan air laut sendiri. Maka ada indikasi indikasi rob terjadi bisa aja hanya satu jam dua jam ataupun sepanjang hari tergatung faktor faktor pendukung itu,” kata Deas kepada wartawan, Rabu (18/9/2024).
Daes pun menjelaskan, secara umum, pasang maksimum setinggi 2 meter lebih berpotensi terjadi di rentang 8-21 September 2024. Kendati demikian, prediksi gelombang laut di pantai selatan masih dalam batas aman.
“Gambaran kondisi di tanggal-tanggal tersebut pertama gelombangnya masih cukup aman, maksimal 2,5 meter. Memang yang agak tinggi dipasangnya, di atas 2 meter. Oleh karena itu kami menyimpulkan di tanggal tersebut ada potensi timbulnya banjir pesisir atau banjir rob,” jelasnya.
Kendati aman, Daes mengimbau warga pesisir selatan Jawa Tengah selalu siaga dan waspada terhadap potensi banjir pesisir. Terlebih, bagi para pelaku usaha di pantai selatan Jawa.
“Namanya orang cari nafkah ya kita enggak bisa melarang, tetapi tetap waspada, baiknya tetap mengutamakan keselamatan mungkin sebelum buka paginya bisa melihat dulu kondisi lautnya apakah airnya sampai kedaratan atau tidak dan terus memantau informasi dari BMKG,” imbaunya.