Komandan Search and Rescue (SAR) Wilayah V Kulonprogo, Samsudin membenarkan bahwa abrasi mengakibatkan bibir pantai berkurang sekitar 3 meter ke arah utara. Bahkan, sejumlah vegetasi yang merupakan program penanaman Green Belt telah hilang tak bersisa.
Promosi BRI Klasterku Hidupku Dorong Pemberdayaan Perempuan lewat Usaha Tani di Bali
(Baca Juga : Rencana Ganti Rugi Abrasi Pesisir Kulonprogo Disoal)
“Tanaman Green Belt yang ke arah Pantai Congot semuanya sudah hilang,”jelasnya ketika dihubungi. Jalan setapak yang berada di sisi tanaman tersebut juga ikut hilang sebagai dampak dari abrasi.
Gelombang tinggi mengakibatkan kerusakan yang cukup parah di sejumlah warung di sisi pantai. Meski tak ada korban jiwa dan kerusakan berarti, warung-warung dengan material non-permanen tersebut kini telah bergeser ke lokasi yang lebih aman. Samsudin mengatakan bahwa sebuah kamar mandi (KM) di bibir pantai Glagah telah rusak akibat gelombang laut.
Menanggapi cuaca ekstrem yang terjadi, personil SAR sendiri telah menyampaikan imbauan kepada pedagang, masyarakat serta wisatawan. Meski demikian, penertiban sejumlah warung di bibir pantai sendiri menurutnya merupakan kewenangan Satpol PP Kulonprogo.
“Kami hanya bisa mengingatkan, penertibannya bukan kewenangan kami,”ujarnya.