Harian Jogja.com, BANTUL—Warga Pantai Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul, mendesak agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul segera mendatangkan alat berat untuk mengeruk muara sungai guna meminimalisasi abrasi akibat terjangan air laut.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Hingga Minggu (8/9/2013), warga dibantu puluhan petugas SAR dan para relawan bekerja keras membangun tanggul untuk menahan terjangan air pasang menuju permukiman.
Ketua RT 64, Dusun Ngepet, Desa Srigading, Sadino, mengatakan, keberadaan alat berat sangat dibutuhkan untuk mengeruk muara Sungai Opak yang dapat membantu menahan terjangan air.
“Bisa dibuat calon muara, kalau enggak begitu, air yang masuk ke sini bakal deras,” katanya saat ditemui Minggu (8/9/2013).
Namun hingga sekarang bantuan alat berat itu tak kunjung datang. Informasi yang ia terima dari Pemkab, Bantul tak punya alat berat yang dapat digunakan mengeruk muara.
Warga masih bahu-membahu menangani bencana abrasi. Puluhan petugas SAR ditambah berbagai relawan di DIY saat ini terjun ke Samas. Mereka memasang ribuan karung berisi pasir di tengah sungai untuk mengurangi derasnya aliran air dari timur menuju ke barat.
“Kalau enggak ditahan seperti ini, bakal makin banyak air pasang mengenai permukiman,” kata Masdian salah seorang relawan yang ikut bekerja mengangkut karung pasir.
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 16 jiwa dari empat kepala keluarga terpaksa mengungsi akibat rumahnya rusak diterjang abrasi. Sepanjang tahun ini tercatat sudah 12 rumah yang hilang ditelan abrasi belum termasuk fasilitas umum seperti tempat pelelangan ikan (TPI) Samas.