Esposin, BANTUL – Sebanyak 64 siswa SD Unggulan Aisyiah Bantul diduga mengalami keracunan seusai menyantap makan siang bersama di sekolah. Dari puluhan siswa yang mengalami keracunan makanan itu, ada empat anak yang sampai saat ini masih menjalani perawatan medis di beberapa rumah sakit.
Kepala SD Unggulan Aisyiah Bantul, Suwardi, membenarkan bahwa pada Selasa (10/9/2024) ada sebanyak 64 siswa yang mengalami gejala keracunan setelah menyantap makan siang dari jasa katering yang dikelola oleh sekolah. Dari 64 siswa tersebut, ada lima siswa yang akhirnya dilarikan ke beberapa rumah sakit, karena terus mengalami muntah.
Promosi Jaga Lingkungan Event MotoGP Mandalika, BRI Peduli Berhasil Kelola 22 Ton Sampah
"Karena kami takut siswa tersebut mengalami dehidrasi. Kami bawa ke rumah sakit. Kemarin dari lima, satu sudah diperbolehkan pulang. Hari ini kondisi empat anak yang lainnya mulai membaik. Tadi pihak rumah sakit juga sudah berkomunikasi dengan kami, untuk sesegera mungkin diperbolehkan pulang," kata Suwardi, Kamis (12/9/2024).
Menurut Suwardi, setelah peristiwa keracunan tersebut, pihaknya mulai Jumat (13/9/2024) akan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Keputusan PJJ tersebut juga telah disampaikan Suwardi kepada Disdikpora Bantul.
Adapun tujuan dari PJJ adalah pihak sekolah ingin membersihkan kondisi sekolah, mengingat ada banyak faktor yang membuat terjadinya peristiwa keracunan tersebut.
"Kami akan bersih-bersih sekolah. Dan berkoordinasi agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi," imbuh Suwardi.
Suwardi mengungkapkan, pihaknya juga masih menunggu hasil uji laboratorium terkait penyebab terjadinya keracunan tersebut. Sebab, dari Dinkes Bantul menyatakan jika hasil uji laboratorium akan keluar dua pekan lagi.
"Dari sana kami akan tahu, bahan makanan apa yang membuat anak-anak mengalami keracunan. Sementara ini kami akan memperbaiki SOP terhadap bahan makanan yang masuk. Karena memang selama ini, kami mendapatkan bahan makanan ada yang dari membeli langsung dan dari rekanan. Untuk proses masak, kami ada tim sendiri. Dan ini sudah berlaku sejak SD ini berdiri," kata Suwardi.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengaku menyesalkan adanya peristiwa keracunan di SD Unggulan Aisyiah Bantul. Dia berharap agar hal ini jadi pelajaran yang sangat berharga.
"Apalagi ke depan ada program makan siang gratis bagi siswa," kata Halim.
Menurut Halim, persoalan jasa katering harus menjadi perhatian khusus dan ketat. Sebab, jika tidak ada penjagaan kualitas makanan akan berbahaya utamanya bagi anak sekolah, karena akan ada penerapan program makan siang gratis.
"Ini sesuatu yang harus kita jaga ketat, makan siang gratis setiap hari untuk anak-anak sekolah kita. Ini kalau tidak ada quality control yang ketat gitu ini juga sesuatu yang harus kita antisipasi," imbuh Halim.
Oleh karena itu, Halim mengungkapkan jika Dinkes Bantul memiliki tantangan yang tidak ringan. Pasalnya mereka harus memastikan bagaimana makan siang gratis untuk seluruh anak-anak kita di sekolah ini sehat, bergizi dan tidak bercampur dengan zat-zat yang membahayakan.
"Dan, ini tantangan yang harus dihadapi oleh Dinkes," jelas Halim.
Selain itu, Halim berharap agar penyedia katering lebih berhati-hati dalam menyajikan makanan. Utamanya jika nanti program makan siang gratis diterapkan. "Penyedia katering harus memastikan bahwa bahan baku yang dimasak benar-benar fresh. Jangan mudah basi," katanya.