Madiunpos.com, MADIUN -- Keluarga pelajar yang hanyut saat bermain air di Sungai Grape, Kabupaten Madiun, Senin (10/4/2017), ikut membantu mencari anggota keluarga mereka.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Salah satunya adalah keluarga Gandi Eka Priambodo, 13, siswa MTs Bani Ali Mursyad Magetan yang ikut hanyut saat kegiatan outbond di sungai itu. Paman Gandi, Waluyo, 48, mengatakan begitu mendengar informasi Gandi menjadi salah satu korban yang terseret arus di Sungai Grape, ia bersama sejumlah anggota keluarganya datang ke lokasi untuk mencari tahu kebenaran informasi itu.
Setelah itu, ia ke lokasi untuk membantu tim sukarelawan mencari keponakannya yang terseret arus. Dia ikut mencari Gandi sejak hari pertama hingga hari ketiga, Rabu (12/4/2017).
"Ada sekitar 10 anggota keluarga yang ikut mencari. Kami terjun ke sungai mencari keberadaan Gandi," kata dia saat ditemui di RSUP dr. Soedono, Rabu.
Waluyo menyampaikan Gandi merupakan anak Supriyadi, 39, dan Supriyatun, 34. Menurut dia, Gandi merupakan anak yang baik dan pendiam. Gandi sekolah dan mondok di MTs Bani Ali Mursyad sejak masuk SMP setahun lalu. Selama di pondok, Gandi sudah menghafal lima juz Alquran.
Ia mengatakan kali terakhir Gandi pulang ke rumah sebulan lalu. "Pulangnya tidak tentu, kadang sepekan sekali, kadang ya sebulan sekali. Soalnya, terkadang orang tuanya ke pondok untuk memberi uang," jelas dia.
Waluyo menuturkan setelah tiga hari mencari jasad keponakannya itu, satu jasad telah ditemukan. Namun, karena kondisi fisiknya yang susah dikenali, prosesnya cukup lama.
Dari ciri-ciri seperti bentuk wajah, rambut, dan jari, ia yakin jasad tersebut adalah Gandi. Setelah dipastikan jasad itu adalah Gandi, keluarga akan langsung membawanya ke rumah duka dan memakamkannya di permakaman umum Desa Driyorejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan.
"Kalau ciri-cirinya mirip Gandi. Tapi, kita lihat hasil identifikasi dari kepolisian saja," jelas dia.