Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Seksi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Dinas Pariwisata DIY, Wardoyo mengungkapkan kemungkinan besar tanggal kenduri wujud syukur pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY baru muncul setelah Sidang Paripurna Istimewa yang berisi pidato perdana Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk masa jabatan 2017-2022 selesai dilaksanakan.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Sidang Paripiurna Istimewa tersebut, katanya, kemungkinan besar akan dilangsungkan pada tanggal 16 Oktober 2017. “Kalau bahasanya di media direncanakan tanggal 16,” ucap Wardoyo, Selasa (10/10/2017).
Ia melanjutkan, Pemda DIY telah mencanangkan enam jenis kenduri yang bertujuan untuk memberikan informasi dan mengajak langsung masyarakat untuk terlibat langsung dalam prosesi mangayubagyo sehingga diharapkan pada ritual tersebut ada keterwakilan berbagai elemen masyarakat.
Enam kenduri tersebut, ungkapnya terdiri dari Kenduri Segoro khusus untuk mewakili masyarakat pesisir. Kenduri Segoro rencananya akan dilangsung di Laguna Pantai Depok.
Lalu ada Kenduri Wono yang akan diselenggarakan di Mangunan, yang ini mewakili masyarakat yang ada di sekitar hutan. Kemudian ada kenduri Pedusunan untuk masyarakat desa. Tempat pelaksanaannya adalah di Banyunibo.
Kenduri berikutnya adalah Kenduri Gunung yang akan ditempatkan di Nglanggeran, Kenduri Telogo di sekitaran Waduk Sermo, dan Kenduri Khutagara di Malioboro dan Kepatihan.
Wardoyo menyebut, selain potong tumpeng dan doa, kenduri juga akan ada pesta rakyat, “Macem-macem [pesta rakyatnya]. Segala macam potensi seni, kerajinan dan kuliner apa pun yang dipunya akan dikeluarkan semua.”