Esposin, BANGKALAN -- Empat orang meninggal dunia dalam peristiwa carok massal di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024). Dua orang pelaku ditangkap aparat kepolisian setempat.
Kapolres Bangkalan, AKBP Isman Jaya, mengatakan empat orang meninggal dalam peristiwa carok ini adalah MTD, warga Desa Larangan; MTJ, warga Desa Larangan; NJR, warga Desa Larangan; dan HFD, warga Desa Banyuanyar. Dari empat orang tersebut dua orang di antaranya kakak-adik, yaitu MTD dan MTJ.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
“Jadi, dari empat orang korban tersebut, tiga orang dari Desa Larangan, sedangkan satu orang lainnya dari Desa Banyuanyar,” kata dia, Sabtu (13/1/2024).
Dia menuturkan untuk mencegah adanya carok susulan antar warga di Tanjung Bumi, Bangkalan, pihak kepolisian melakukan pencegahan.
“Sejak kejadian hingga malam ini personel kami masih berjaga-jaga mengantisipasi kemungkinan adanya carok susulan,” jelas dia yang dikutip dari Antara.
Ia menuturkan, kasus perkelahian massal dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit itu berawal saat salah seorang pelaku hendak pergi tahlilan di Desa Banyuanyar. Kemudian, melintas sepeda motor yang dikendarai dua orang.
Pelaku menegur korban sehingga korban berhenti dan turun dari kendaraan, lalu menanyakan maksud dan tujuan teguran yang disampaikan oleh pelaku itu.
"Di sana lalu terjadi cekcok mulut dan dan terjadi perkelahian dua lawan empat orang di lokasi kejadian dengan jumlah korban tewas sebanyak empat orang," kata Kapolres.
Dua orang telah ditangkap petugas dalam kasus ini dan telah dimintai keterangan di Mapolres Bangkalan.
Para korban meninggal dunia telah dipulangkan ke rumah duka masing-masing dari RSUD Bangkalan setelah dilakukan otopsi oleh pihak rumah sakit.
Carok massal yang menyebabkan empat orang tewas di Kabupaten Bangkalan, kali ini merupakan kali kedua yang terjadi di Pulau Madura, Jawa Timur dalam kurun waktu 18 tahun terakhir ini.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Pamekasan pada 2006. Saat itu sebanyak tujuh orang tewas dan sembilan orang lainnya luka-luka akibat carok massa yang terjadi di Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan kala itu. Pemicunya karena rebutan tanah percaton.