Esposin, PONOROGO — Kabar penganiayaan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor 1, Ponogoro, Jawa Timur, hingga meninggal dunia belakangan ini ramai menjadi perbincangan publik.
Awalnya, santri bernama Albar Mahdi dari Pelambang, Sumatra Selatan itu disebut meninggal dunia karena kelelahan saat mengikuti acara Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum). Hal tersebut diungkap oleh ibu korban, Soimah.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Namun, karena banyak laporan dari wali santri lainnya mengenai kronologi kematian anaknya bukan karena terjatuh dan kelelahan. Akhirnya, pihak keluarga meminta agar peti jenazah anaknya dibuka.
Setelah dibuka, Soimah mengaku tidak tega melihat kondisi mayat anaknya. Soimah mengaku marah karena laporan kronologi yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima.
Baca Juga: Ibu Santri Ungkap Pondok Gontor Sempat Bohong Terkait Penyebab Kematian Anaknya
Kasus penganiayaan santri Ponpes Gontor ini menjadi viral dan ramai di media sosial. Bahkan, Soimah juga mengadu kepada pengacara Hotman Paris Hutapea atas peristiwa tersebut.
Pihak Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) akhirnya buka suara terkait kasus ini. Melalui unggahan di akun Instagram resminya, mereka menuliskan tiga pernyataan resmi terkait dugaan penganiayaan santri di Ponpes Modern Darussalam Gontor tersebut.
Baca Juga: Curhat Sopir Angkot: Penumpang Sepi, Ditambah BBM Naik, Pusing Kita!
Keterangan Ponpes Modern Darussalam Gontor soal Penganiayaan Santri
-
Permintaan Maaf Ponpes
“Pertama, kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatra Selatan,” kata Noor Syahid.
Baca Juga: Sempat Lebih Murah daripada Pertalite, BBM di SPBU Vivo Naik Jadi Segini
Pihak Ponpes sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada meninggalnya Albar Mahdi. Sebagai pondok pesantren yang fokus terhadap pendidikan karakter anak, Ponpes Modern Darussalam Gontor berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Selain itu, pihak Ponpes juga meminta maaf kepada orang tua dan keluarga korban karena saat pengantaran jenazah dianggap tidak jelas. “Kami juga meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” tambah dia.
Baca Juga: Revvo 89 Milik SPBU Vivo vs Pertalite, Ini Bedanya!
-
Temukan Dugaan Penganiayaan
“Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing," kata dia.
Baca Juga: Kopi Luwak Haram atau Halal? Ini Hukumnya Menurut MUI
-
Upaya Penegakkan Hukum
“Kami juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya almarhum AM ini,” pungkas dia.
Baca Juga: Sederet Fasilitas Mewah Al Azhar IIBS, Sekolah Anak Irfan Hakim di Karanganyar