Esposin, BATANG --- Infrastruktur berupa jalan adalah salah satu yang esensial bagi kehidupan mobilitas warga dalam melakukan perekonomian dan juga rutinitias sehari-sehari. Namun bisa dibayangkan jika salah satu infrastruktur esensial tersebut dalam kondisi rusak parah dan bahkan memperlambat mobilitas warga dan berdampak pada sektor-sektor yang ada.
Melalui unggahan yang ada di laman Instagram @batanginfo.id, Jumat (12/8/2021), sebuah desa di Kabupaten Batang sudah lama tidak memiliki jalan yang bersapal dan halus dan parahnya, jalan itu tidak diperbaiki selama periode jabatan Kepala Desa (Kades) setempat selama 3 periode.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Jalan yang ada di desa ini sudah sangat rusak dan dapat menyebabkan kecelakaan dan juga membuat aus atau rusak pada beberapa sparepart yang ada pada kendaraan. Apalagi jalan yang rusak itu adalah penghubung antar desa sehingga sudah pasti jalan tersebut banyak dilewati oleh pengguna jalan secara konstan
Baca Juga : Ganjar Akui Syarat Pengunjung Mal hanya Bagi yang Sudah Divaksin Enggak Fair
Karena kondisi jalan ini, warga setempat melayangkan protes kepada pemerintah desa untuk memperbaiki jalan supaya aktivitas warga bisa berjalan dengan aman dan nyaman, serta tidak terbayang dengan terjalnya jalan yang rusak. Protes ini salah satunya dilakukan dengan memasang sebuah poster yang ditujukan langsung kepada Kepala Desa setempat.
Poster itu bertuliskan “Pak lurah Desa Keteleng, warga kangen dalan alus” (Pak lurah Desa Keteleng, warga rindu jalan yang mulus). Di halaman Instagram yang sama, terdapat juga unggahan video di mana seorang pengguna jalan melewati jalan rusak yang menjadi jalur utama Desa Keteleng tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, secara umum penyebab rusaknya jalan adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti air, perubahan suhu, temperatur udara, material konstruksi perkerasan, kondisi tanah dasar yang tidak ada proses pemadatan di atas lapisan tanah yang kurang baik dan tonase atau kendaraan-kendaraan berat yang melebihi kapasitas secara konstan melewati jalan tersebut.
Baca Juga : Lagu Yogyakarta KLa Project Awalnya Gambarkan Kota di Eropa
Salah satu faktor, yaitu air juga disebutkan oleh salah satu netizen yang berkomentar di mana jalan yang tidak ada parit yang memadai dapat menjadi faktor rusaknya jalan. Jika dilihat dari footage yang ada, jalan utama penghubung antar desa tersebut memang tidak memiliki parit sehingga saat terjadi hujan, tidak ada saluran untuk air dan akhirnya menyebabkan genangan.
“Jalan di area tanjakan/turunan tanpa parit yg baik akan cepat rusak ketika musim hujan. Semoga segera mendapat perbaikan baik jalan maupun paritnya.” tulis akun dengan nama @subhan_hst
Hingga saat berita ini ditulis, belum ada respon dari Aparatur Desa setempat terkait dengan protes yang dilayangkan warga desa tersebut yang memprotes jalan yang rusak.