Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, menyebutkan dua santriwati yang hanyut itu bernama Nurul Fajriyah, 19, warga Desa Kedungrejo RT 006 RT 001, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, dan Shofiatul Lailiyyah, 18, asal Celepat Tunggak RT 003 RW 005, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Awalnya kedua santriwati itu hendak pulang ke desanya saat libur setelah menuntut ilmu di Ponpes Manbaul A'laa Purwodadi. Saat melintasi jembatan kecil dengan berjalan kaki di Desa Karanganyar, arah Desa Kedungrejo yang sedang dilanda banjir, kedua santriwati itu pun terseret arus yang cukup deras.
Keduanya sempat sempat diperingatkan warga setempat yang melihat mereka berjalan di jalan desa yang tertutup air tersebut. Namun peringatan tersebut tidak diindahkan oleh mereka dan tetap berjalan di jalanan desa yang sudah tertutup air setinggi 50 cm hingga 150 cm tersebut.
"Mereka hanyut diterjang arus banjir saat melintasi jembatan desa yang tinggi banjirnya diperkirakan sepinggang kedua korban" Ungkap Budiono.
Atas informasi kejadian itu, Basarnas Semarang mengirimkan satu tim SAR dari Pos SAR Jepara untuk melakukan operasi SAR bersama tim SAR gabungan lainnya.
Setelah tiga hari pencarian akhirnya pada Senin (18/3/2024) pagi usaha tim SAR gabungan membuahkan hasil. Korban pertama ditemukan pada pukul 06.30 WIB di area persawahan dan korban kedua pukul 07.30 WIB mengambang di sungai desa.
"Korban pertama yang ditemukan atas nama Shofiyatul Lailiyyah sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, dan satu jam kemudian ditemukan lagi korban terakhir atas nama Nurul Fajriyah, ditemukan 1,5 km dari lokasi kejadian. Keduanya dibawa ke RSUD Raden Soejadti Purwodadi" tambah Budiono kemudian.