regional
Langganan

3.000 Siswa Miskin di Bantul Terima KIP - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 8 Desember 2015 - 02:40 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

KIP tersebut diberikan ke tiga ribu siswa miskin di Bantul dari SD hingga SMA.

 

Advertisement

Ilustrasi Kartu Indonesia Pintar (kemdiknas.go.id)

Harianregional.com, BANTUL- Sebanyak tiga ribu siswa SD hingga SMA di Bantul memperoleh Kartu Indonesia Pintar (KIP). Mereka mendapat beasiswa pendidikan senilai Rp450.000 hingga Rp1 juta.

KIP tersebut disalurkan oleh Anggota DPR RI daerah pemilihan DIY Idham Samawi dalam acara yang digelar, Selasa (8/12/2015) di gedung Gapensi Bantul. Idham Samawi menyatakan, KIP tersebut diberikan ke tiga ribu siswa miskin di Bantul dari SD hingga SMA.

Advertisement

Penyaluran KIP menurut Idham dilakukan melalui dua cara. Pertama melalui eksekutif kedua legislatif. "Tiap anggota Komisi X DPR [yang membidangi pendidikan] mendapat jatah 20.000 KIP untuk disalurkan. DPR DIY yang dapat ibu Esti Wijayanti dari Sleman juga dari PDIP, saya minta jatah Bu Esti sebanyak tiga ribu untuk disalurkan ke Bantul," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP itu, Selasa (8/12/2015).

Penyaluran KIP melibatkan legislatif menurutnya dikarenakan lambannya penyaluran bantuan tersebut selama ini. Sampai Agustus 2015 penyaluran dana KIP baru mencapai 55%, padahal banyak masyarakat membutuhkan bantuan itu untuk menyekolahkan anakya. "Sejak dibagi ke DPR penyalurannya sampai November ini mencapai 95 persen," ujarnya.

Sejatinya kata Idham, penyaluran KIP melalui eksekutif saat ini terus berjalan di Bantul. Kabupaten ini mendapat jatah KIP sebanyak 20.000 namun belum tersalurkan seluruh anggarannya. "Sebenarnya kebutuhan KIP di Bantul itu sampai 31.000 siswa," kata Idham yang juga Ketua Dewan Pendidikan Bantul.

Advertisement

Ditambahkannya, penyaluran KIP harus segera dilakukan agar anggaran tidak mengendon di bank. Lamanya anggaran mengendon di bank menurutnya hanya menguntungkan perbankan, sementara hak siswa miskin menjadi lambat terpenuhi.

Advertisement
Sumadiyono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif