Camat Purwosari Winaryo mengatakan, banjir yang terjadi dini hari saat saat hujan terus mengguyur sejak Senin (31/12/2013) di saat warga terlelap tidur. Air hujan tergenang dan masuk ke rumah. “Ketinggian air antara 30 hingga 50 centimeter,” kata Winaryo, Kamis (3/1/2013).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Selain rumah, air juga membanjiri belasan hektare tanaman padi dan palawija serta menggerus ternak ikan milik warga. Wilayah Petayon yang berada di bawah bukit membuat semua air tumpah dan tergenang. Ditambah beberapa saluran resapan air tesumbat sampah.
Kamis, warga masyarakat bekerja keras membantu tetangganya untuk mengevakuasi perabotan rumah tangga agar tidak terbawa genangan air. “Pagi harinya air lambat laun mulai surut,” kata Winaryo.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Budi Harjo saat dihubungi mengaku masih akan mengecek lokasi untuk menentukan langkah terkait genangan air di Petayon. Mengingat, kata dia, BPBD masih terkonsentrasi melakukan pembenahan di luapan air sungai Oya yang menjebol tanggul di Dusun Klayar, Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar malam tahun baru lalu.