Esposin, SEMARANG -- Sebanyak 181 desa wisata di Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2022 ini memperoleh bantuan yang jumlahnya mencapai Rp18,5 miliar. Jumlah bantuan yang diterima tiap desa wisata itu berbeda-beda tergantung potensi maupun pengembangan pariwisata yang ada di desanya.
Kasi Pengembagan Daya Tarik Wisata Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Riyadi Kurniawan, mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng terus berupaya melakukan pengembangan desa wisata. Upaya itu salah satunya diwujudkan dalam pemberian dana stimulan melakui mekanisme bantuan keuangan (Bankeu) kepada pemerintah desa.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Bantuan keuangan untuk desa wisata ini diterapkan sejak 2022. Saat itu, ada sekitar 100 desa wisata yang menerima bantuan dengan total mencapai Rp18,5 miliar. Sementara pada 2021, jumlah yang dianggarkan Rp32 miliar untuk 260 desa
“Tahun ini [2022] total ada 131 desa wisata yang mendapat dana stimulan dengan anggaran Rp18,5 miliar. Yakni dua desa wisata maju masing-masing Rp1 miliar, sembilan desa wisata berkembang masing-masing Rp500 juta, 120 desa wisata rintisan masing-masing Rp100 juta,” ujar Riyadi dikutip dari laman regionalprov.go.id, Jumat (30/9/2022).
Melalui dana pengembangan desa wisata itu, lanjut Riyadi, potensi desa diharapkan bisa digali dan menjadi sejumlah sajian pariwisata atau produk pariwisata.
Baca juga: Ini Syarat Teknis Menjadi Desa Wisata di Wonogiri
Selain memberikan bantuan keuangan, Disporapar Jateng juga melakukan pembinaan pengelolaan desa wisata seperti pelatihan mengenai penciptaan produk, diversifikasi dan inovasi produk, tata kelola dan manajemen. "Ada pula pembinaan kewirausahaan terdiri pembuatan paket wisata, digital marketing, dan kewirausahaan. Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan, Dan, penguatan event, fasilitasi event di desa wisata,” tuturnya.
Riyadi menambahkan jumlah desa wisata di Jateng terus bertambah setiap tahunnya. Hingga tahun 2022, tercatat sudah ada sekitar 818 desa wisata di Jateng. Padahal beberapa tahun lalu, jumlah desa wisata di Jateng hanya mencapai 500, kemudian bertambah menjadi 717 desa, dan kini mencapai 818 desa wisata.
Seluruh desa wisata itu diklaim masih berkembang dan beroperasi meski beberapa waktu lalu terbentur pandemi Covid-19. Hal itu pun diharapkan mampu memicu bangkitnya perekonomian masyarakat Jateng pascapandemi.
Baca juga: Webinar Internasional hingga Membatik 12 Jam dalam Batik Art Festival 2022
“Jumlah desa wisata per semester I 2022 ada sebanyak 818 desa. Berdasarkan laporan dinas kabupaten/ kota semuanya sudah beroperasi [pascapandemi]," ujar Riyandi.